GridHEALTH.id.- Anak-anak sering menggunakan tubuh mereka saat mengekspresikan perasaan.
Tapi satu hal yang harus kita ingatkan kepada mereka adalah, menggunakan tubuh untuk menyakiti orang lain itu dilarang keras.
Baca Juga : Strategi Efektif Mendisiplinkan Batita, Ini Cara Mudah Menerapkan
Ya, orangtua tidak boleh membiarkan anak suka memukul saat dia marah. Lantas bagaimanakah cara mengatasi anak suka memukul, yang umumnya muncul di usia batita, dengan efektif?
Menghentikan kemarahan anak bisa dilakukan dengan banyak cara, tapi yang jelas saat batita menyakiti ibunya atau orang lain dengan cara memukul bukan berarti kita juga boleh menyakiti dia.
Jika anak suka memukul dan orangtua membalas mencubitnya atau mendisiplinkannya dengan paksa hal ini salah.
Karena kita hanya akan mengajarinya bahwa tindakan kekerasan merupakan cara yang bisa diterima untuk mengekspresikan perasaan atau mendapatkan apa yang diinginkan.
Kita tentunya tidak ingin anak kita memiliki anggapan seperti itu, kan? Mengapa tidak menggunakan cara mengatasi batita yang suka memukul yang lebih baik?
Baca Juga : Wajib Tahu, Ternyata Cukup 2 Macam Nutrisi Untuk Atasi Diabetes!
Misalnya, mengambil tangan anak dan mengatakan, “Memukul itu tidak baik. Ibu tahu kamu marah tapi kita tidak boleh memukul orang lain. Memukul hanya akan membuat orang lain merasa sakit.”
Jika kita merasa anak masih akan memukul, hentikan dia dan katakan dengan tegas, “Tidak!”.
Saat batita berperilaku agresif, pastikan bahwa dia mengerti bahwa bukan amarahnya yang tidak kita sukai, melainkan kekerasan yang dia tunjukkan.
Baca Juga : Bahaya Tusuk Gigi Tertelan, Dari Melukai Jantung Hingga Merobek Usus
Jangan menyuruhnya untuk tidak marah atau melarangnya menunjukkan bahwa dia sedang marah.
Akan lebih baik bila orangtua memberitahunya bahwa kita bisa memahami perasaannya—dan mungkin juga bersimpati atas perasaannya tersebut.
Setelahnya kita bisa mengatakan bahwa kita akan bisa lebih mengerti alasan dia marah apabila dia menggunakan kata-kata ketimbang tinju atau pukulannya.
Baca Juga : Sakit Punggung dan Mengantuk Saat Berkendara, Ini Cara Menghindarinya
Selanjutnya, bantu si anak untuk berlatih mengekspresikan kemarahannya secara verbal.
Tunjukkan kepadanya bahwa setelah membicarakan kemarahannya, orangtua dan anak akan dapat lebih mudah mencari solusi atas apa pun yang membuatnya merasa kesal. Selamat mencoba! (*)