GridHEALTH.id - Saat berlibur bersama keluarganya di Brasil selama 2 minggu, seorang gadis berusia 10 tahun bermain dengan kaki telanjang tanpa alas kaki.
Sayangnya, segera setelah bermain kakinya justru merasakan gatal yang amat sangat.
Kemudian mulai muncul papula yang terlihat seperti lepuhan berwarna coklat dengan titik hitam di tengahnya.
Baca Juga : Mandi Malam Sangat Disarankan Untuk Seseorang yang Mengalami Kondisi Ini, Begini Kata Pakar!
Ternyata penyebab munculnya papula adalah adanya kutu parasit yang menempel di kaki si gadis kecil itu.
Kasus ini diterbitkan oleh New England Journal of Medicine dan memperlihatkan betapa parahnya papula itu muncul di kaki sang gadis.
Orantua gadis yang tidak disebutkan identitasnya itu langsung membawa putrinya ke klinik kesehatan dan melaporkan kaki anaknya melepuh selama 10 hari.
Setelah diperiksa dokter mendiagnosis pasien terkena kutu tungais, infeksi parasit kulit yang disebabkan oleh kutu betina Tunga penetrans akibat bermain di kandang babi tanpa alas kaki, menurut WHO.
Kutu pasir betina umumnya bersembunyi di kulit di jari-jari kaki, telapak kaki, tepi dan tumit, di mana ia mengisap darah dan dengan cepat tumbuh dengan tubuh yang semakin membesar, menyebabkan rasa gatal.
Melansir Daily Monitor, kutu tunga penetrans atau yang biasa disebut dengan jiggers ini bisa menular dari satu orang ke orang yang lainnya.
Begitu kutu menempel di kaki dan menguburkan kepalanya ke tubuh, mereka akan mengisap darah dan tumbuh sekaligus berkembang biak secara bersamaan.
Baca Juga : Tak Perlu Bedah Tengkorak, Tumor Otak Kini Bisa Ditangai Melalui Alis & Tak Tinggalkan Bekas Jahitan!
Setelah kutu betina mengeluarkan 100 hingga 200 telur, siklus penularan akan dimulai lagi.
Pakar kesehatan mengatakan kutu memerlukan inang berdarah panas untuk bereproduksi.
Selain manusia, inang reservoir kutu ini termasuk babi, anjing, kucing, sapi, domba, kuda, bagal, tikus, dan beberapa hewan liar.
Gejala dari dari kaki yang terkena kutu ini termasuk gatal parah, nyeri, peradangan dan pembengkakan kulit, deskuamasi pada kulit, lesi dan ulserasi, dengan titik-titik hitam di tengah.
Jika tidak diobati, infeksi sekunder, seperti tetanus, gangren, dan bakteremia dapat terjadi. Ini juga dapat menyebabkan kecacatan parah dan kematian.
Untungnya, jika cepat ditangani kutu ini masih bisa dihilangkan dari tubuh.
Pada kasus gadis ini, ia langsung diberi vaksin tetanus dan sembuh tanpa adanya komplikasi.
Menurut WHO, tungiasis tumbuh subur di mana kondisi kehidupannya buruk, seperti desa-desa terpencil, masyarakat pedesaan dan kota-kota kumuh.(*)
Baca Juga : Pembunuh Besar Manusia Bukan Merokok Tapi Makanan yang Dikonsumsi Sehari-hari, Diet Apalagi