Find Us On Social Media :

Jenazah yang Diduga Thoriq Ditemukan Tersangkut di Pohon, Ternyata 3 Penyakit Ini Sering Menghantui Para Pendaki Gunung

Hilang 12 Hari, Jenazah Thoriq Ditemukan Tepat di Hari Ulang Tahunnya

Hipotermia

Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh secara teratur, terus menerus dan tanpa disadari sebelumnya.

Hipotermia bisa terjadi pada keadaan basah dan berangin di tempat yang dingin, ditandai dengan suhu tubuh yang menurun, rasa lelah, sulit bicara, dan pikiran yang tidak terkendali.

Baca Juga: Obsesi Leher Panjang bak Jerapah, Wanita Ini Gunakan Cincin Logam hingga Tulangnya Lemah

Pertolongan pertama yang harus dilakukan yaitu mencoba membuat badan hangat kembali misalnya dengan ganti pakaian basah dengan yang kering atau pakai beberapa lapis baju untuk menghangatkan.

Lalu istirahat dalam kantong tidur (sleping bag) untuk mengurangi pengeluaran panas tubuh.

Juga beri makanan dan minuman hangat agar suhu tubuh cepat kembali.

Heat stroke

Heat stroke merupakan kebalikan dari hipotermia, yaitu disebabkan oleh suhu yang tinggi sehingga tubuh kekurangan cairan.

Meski biasanya terjadi di tempat yang panas dalam waktu yang lama, penyakit ini bisa juga menyerang saat kita mendaki gunung.

Baca Juga: Obsesi Leher Panjang bak Jerapah, Wanita Ini Gunakan Cincin Logam hingga Tulangnya Lemah

Sama halnya dengan berolahraga mendaki gunung juga pasti mengeluarkan keringat.

Ketika tubuh tidak diimbangi cairan yang memadai saat mendaki tentu bisa memicu terjadinya heat stroke.