Menurut Gillian Booth, MD, MSc, dari Rumah Sakit Saint Michael di Toronto, dalam sebuah studi berbasis populasi, penderita diabetes diketahui memiliki risiko dua kali lipat untuk menderita sirosis, gagal atau transplantasi liver dibandingkan dengan non-penderita diabetes.
Resistensi insulin (sindrom X) disebut sebagai faktor pendorong berkembangnya risiko fatty liver (perlemakan hati).
Baca Juga: Perawan Memang Menawan Tapi Janda Lebih Menggoda, Ini Fakta Penelitiannya
Resistensi insulin merupakan cikal bakal diabetes tipe 2.
Tugas insulin sendiri adalah mengangkut glukosa dari aliran darah ke dalam sel-sel.
Orang dengan resistensi insulin kehilangan kemampuan untuk melakukan hal itu.
Karena tubuh mereka tidak dapat menggunakan karbohidrat secara efisien untuk energi, akhirnya karbohidrat dikonversi menjadi lemak.
Sehingga sebagian besar penderita diabetes memiliki hati yang berlemak.
Baca Juga: Tuding Dihamili Dokter Muda Tanpa Nikah, Tampilan Dewi Sanca Jadi Sorotan, Hamil Settingan?
Kondisi ini sangat umum pada orang yang tingkat gula darahnya tinggi atau menderita resistensi insulin.
Para penulis studi ini merekomendasikan pasien diabetes rutin melakukan tes darah dan USG untuk memeriksa kesehatan hati mereka setiap tahun.
Tes darah akan memeriksa kadar enzim di dalam hati dan USG akan memeriksa keberadaan akumulasi lemak.
CT scan dan biopsi hati mungkin diperlukan dalam kasus-kasus penyakit hati tingkat lanjut.