Akibatnya terapi pengganti nikotin pada program berhenti merokok yang biasa dilakukan tidak selalu sukses pada perokok wanita.
Ada banyak alasan kebanyakan wanita juga mendukung sulitnya menghentikan kebiasaan buruknya ini seperti takut berat badan bertambah salah satunya.
Menurut Dr.Beth Abramson yang meneliti tentang perokok wanita ini, depresi dan gangguan mood pada wanita perokok harus segera diatasi, terlebih pada mereka yang berisiko tinggi menderita stroke dan serangan jantung.
Faktor risiko penyakit jantung lainnya adalah hipertensi, kegemukan, kolesterol jahat tinggi, hingga penyakit diabetes.
Merokok juga menjadi faktor risiko kematian yang paling bisa dikendalikan.
Sementara itu, alasan wanita berhenti merokok juga berbeda dengan pria.