Find Us On Social Media :

5 Menu Sahur yang Sebaiknya Tidak Dihangatkan Menggunakan Microwave

Menu sahur yang sebaiknya tidak dihangatkan dengan microwave.

GridHEALTH.id - Tak sedikit orang yang menjadikan makanan buka puasa sebagai menu sahur juga.

Biasanya makanan tersebut dihangatkan menggunakan microwave alias mesin pemanas makanan.

Tapi tahukah, rupanya ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak dihangatkan menggunakan microwave.

Pasalnya saat dihangatkan beberapa makanan justru dapat sangat berisiko bagi kesehatan tubuh kita sendiri, bahkan ada yang bisa mencelakakan.

Seperti informasi yang dihimpun dari Reader Digest, berikut daftar makanan yang sebaiknya tidak dihangatkan menggunakan microwave.

Baca Juga: Penyebab Suhu Tubuh Meningkat Saat Puasa, Jangan 'Parno' Corona

Baca Juga: PSBB Tidak Berlaku bagi Emak-emak, Diingatkan Petugas Malah Nyolot dan Tancap Gas

1. Telur rebus

Dikupas atau tidak, ketika telur rebus dimasak dalam microwave, kelembaban di dalamnya menciptakan penumpukan uap yang ekstrem.

Seperti panci bertekanan mini, ke titik di mana telur bisa meledak.

Yang lebih menakutkan, telur tidak akan meledak di dalam microwave saat sedang dipanaskan.

Tetapi setelah itu, yang berarti telur panas yang pedas dapat meledak di tangan, di piring, bahkan di mulut.

Baca Juga: Walau Puasa Kita Hanya Butuh 1.500 Kalori per Hari, Jika Tidak Sesuai Risiko Mudah Terinfeksi Virus, Bahkan Corona

 2. Nasi

Menurut Badan Standar Makanan, nasi yang dipanaskan dengan microwave terkadang bisa menyebabkan keracunan makanan.

Masalah dengan berat melibatkan keberadaan bakteri yang sangat resisten yang disebut Bacillus cereus.

Panas membunuh bakteri ini, tetapi dapat menghasilkan spora yang beracun dan tahan panas, menurut temuan International Journal of Food Microbiology.

Baca Juga: Kuat Puasa 12 Jam, Berikut Menu Sahur yang Bisa Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

3. Ayam

Yang paling penting disadari tentang gelombang mikro bahwa panasnya tidak selalu membunuh bakteri.

Karena gelombang mikro memanaskan dari luar bukan dari dalam ke luar.

Maka, makanan tertentu yang rentan terhadap bakteri akan memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan penyakti ketika sel-sel bakteri ini bertahan hidup.

Ayam, yang berisiko terkontaminasi salmonella, bisa menjadi makanan berbahaya bagi microwave.

Baca Juga: Kehilangan Pekerjaan dan Anaknya Kelaparan Karena Wabah Covid-19, Ibu Ini Pilih Gantung Diri

Kita harus memasak ayam dengan seksama untuk menghilangkan semua bakteri yang ada.

Gelombang mikro tidak dapat sepenuhnya atau memasak dengan rata semua bagian daging, membuat bakteri tetap masih hidup, seperti salmonella.

Dalam sebuah penelitian, dari 30 peserta yang memanaskan kembali daging mentah, 10 orang yang menggunakan microwave menjadi sakit.

Baca Juga: Patut Disyukuri, Rasa Lemas di Siang Hari saat Puasa Berikan Manfaat Baik Dibanding Hari Biasa

4. Daging olahan

Daging olahan sering mengandung bahan kimia dan pengawet untuk memperpanjang umur simpannya.

Sayangnya, menggunakan microwave dapat memperburuk zat-zat itu bagi kesehatan.

Dalam daging olahan dengan microwave, kita mungkin tidak sengaja terpapar dengan perubahan kimia seperti kolesterol teroksidasi dalam proses, demikian menurut penelitian dalam Journal of Agriculture and Food Chemistry.

Baca Juga: Patut Disyukuri, Rasa Lemas di Siang Hari saat Puasa Berikan Manfaat Baik Dibanding Hari Biasa

5. Kentang

Bahaya bisa datang ketika mencoba memanaskan kentang yang dimasak.

Memasak kentang dalam aluminium foil melindungi bakteri C. botulinum dari panas, yang berarti bakteri masih bisa berkembang jika kentang tetap pada suhu kamar terlalu lama, dan berpotensi menyebabkan botulisme.(*)

Baca Juga: Sempat Mendapat Penolakan, Ibu Positif Corona Ini Akhirnya Lahirkan Bayi Sehat Negatif Virus

 #berantasstunting #hadapicorona

Artikel ini telah tayang di intisari Online dengan judul Ingin Memanaskan Makanan untuk Sahur di Microwave? Jangan Gunakan 5 Makanan Ini!