Hal ini dikarenakan ventilator buatan China dinilai tidak cocok, tidak dapat diandalkan dan berpotensi berbahaya atau bahkan bisa membunuh pemakainya.
Dalam artian, Ventilator buatan China dinilai dapat celakakan pasien.
Diketahui pemerintah Inggris sebelumnya telah mendatangkan ventilator buatan China pada tanggal 4 April 2020 sebagai langkah penting menghadapi wabah Covid-19.
“Kami telah membeli ventilator invasif dari mitra di luar negeri, termasuk Jerman dan Swiss, dan hari ini 300 ventilator baru tiba dari Tiongkok," ujar Michael Gove, salah seorang menteri di Inggris.
Baca Juga: Kisah Heroik Dokter, Daki Gunung dan Lewati Sungai Demi Obati Pasien Demam Saat Pandemi Corona
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah China atas dukungan mereka dalam keamanan dengan kapasitas sebesar itu," tambah Michael Gove pada konferensi pers hari ini.
Tetapi dokter di West Midlands, tempat beberapa ventilator dikirim, menulis surat kepada Sekretaris Kesehatan Matt Hancock minggu depan untuk mendesak agar perangkat diganti.
"Kami percaya bahwa jika digunakan, kemungkinan bahaya pasien yang signifikan, termasuk kematian," kata surat 13 April yang dilihat oleh NBC News.
“Kami menantikan penarikan dan penggantian ventilator ini dengan perangkat yang lebih mampu memberikan ventilasi perawatan intensif bagi pasien kami.”