"Saya belum punya data banyak berapa yang positif itu, karena kita masih running pemeriksaan-pemeriksaan swab dan rapid test saya nyatakan memang ada yang positif," kata Alfian dikutip dari CNN, Sabtu (23/05/20).
Melihat hal ini, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Jatim dokter Joni Wahyuadi meminta semua pihak memberi perhatian supaya tenaga medis tidak terus bertumbangan.
"Kasihani kami, kasihani tenaga kesehatan kami. Di Soetomo itu sudah ada prosedur bagaimana melindungi tenaga kesehatan.
Kita ketat sekarang, sudah dari awal kita ketat makanya kita berupaya semaksimal mungkin melakukan tracing internal, itu pun masih ada yang kena. Karena tidak kena di RS, kena di masyarakat," ujar dokter Joni di Surabaya, dikutip dari Kompas.com, Jumat (29/5/2020).
Joni mengatakan banyak rekannya yang terinfeksi Covid-19. Pihaknya menyebut jika penularan ini tidak bisa dihentikan, tenaga kesehatan juga lama-lama tak akan mampu.
Baca Juga: Peneliti Sebut Golongan Darah A Rentan Virus Corona, Golongan Darah O Lebih Kebal
Baca Juga: 6 Tanda Dini Serangan Stroke, Tekanan Darah Tinggi Salah Satunya
"Jadi ada kawan saya yang kena COVID-19, alhamdulillah baik. Ada kawan penting kami sudah kena, alhamdulillah dalam kondisi OTG, isolasi. Bahkan ada seorang guru besar kena. Ini tidak bisa terus selesai kalau di hulu tidak dihentikan, kami tidak akan mampu," ungkap Joni yang juga menjabat Direktur RSU dr Soetomo.