Find Us On Social Media :

Selain Krisis Kesehatan dan Ekonomi, Pandemi Covid-19 Berisiko Negara Alami Krisis Sosial dan Politik

Peta sebaran virus corona di seluruh dunia

GridHEALTH.id - Wabah virus corona yang sejauh ini telah menyebar selama lebih dari enam bulan lamanya di berbagai penjuru negeri, tak dipungkiri mengakibatkan munculnya berbagai krisis di sejumlah negara.

Sebagai krisis kesehatan global, wabah virus corona menjadi tantangan terbesar yang dihadapi sejak Perang Dunia Kedua.

Baca Juga: Bukan Hanya Krisis Kesehatan, Jakarta Mulai Alami Krisis Ekonomi, Pengusaha Ketar-ketir Pendapatan Tak Sebanding saat New Normal

Sejak kemunculannya di Kota Wuhan, China pada akhir tahun lalu, virus corona penyebab penyakit Covid-19 telah menyebar ke setiap benua kecuali Antartika. Kasus meningkat setiap hari di Afrika, Amerika, dan Eropa.

Dalam upaya mencegah merebaknya wabah virus corona, berbagai negara berlomba-lomba untuk memperlambat penyebaran virus dengan menguji dan merawat pasien positif Covid-19.

Baca Juga: Krisis Virus Corona di Ekuador, Jenazah Covid-19 Terlantar di Jalanan

Tak hanya itu, berbagai negara juga melakukan pelacakan kontak, membatasi perjalanan, mengkarantina warga, dan membatalkan pertemuan besar seperti acara olahraga, konser, dan sekolah.

Meski berbagai negara telah melakukan pembatasan dan penutupan sejumlah fasilitas publik, tetapi kasus virus corona tak dipungkiri sampai saat ini masih terus mengalami penambahan, terutama di Amerika Serikat.

Hingga artikel ini tayang, Amerika Serikat diketahui melaporkan sebanyak 2,026,493 total kasus virus corona. Angka itu bahkan menjadi jumlah penyumbang tertinggi di antara 215 negara yang melaporkan kasus virus corona.

Baca Juga: Hampir Mencapai 100.000 Kematian, Amerika Kenang Korban Covid-19 Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Sementara itu, total kasus positif virus corona di seluruh dunia, yakni 7,189,868, per 9 Juni 2020, 00:58 GMT, dilansir dari Worldometers.info.

Namun, bukan hanya krisis kesehatan yang terjadi sejak adanya wabah virus corona ini.

Baca Juga: Update Covid-19; Salip Spanyol dan Rusia, Brasil Kini Jadi Negara Nomor Dua Tertinggi Kasus Positif Corona di Dunia

Menurut United Nations Developments Program (UNDP), apabila jumlah kasus virus corona terus menekankan setiap negara, maka berpotensi menciptakan krisis sosial, ekonomi, dan politik yang menghancurkan yang akan meninggalkan bekas luka yang dalam. 

Seperti yang dipaparkan sebelumnya, sejumlah negara telah memasuki tahapan krisis kesehatan, di mana negara-negara berusaha mencegah penyebaran virus corona dengan melakukan penutupan wilayah.

Beberapa negara tampaknya sudah memasuki ke tahap krisis ekonomi, di mana pemasukan tidak lagi berjalan dikarenakan penutupan ranah pekerjaan wilayah yang dilakukan negara.

Terkait hal ini, bukan hanya perorangan, penutupan itu juga berpengaruh pada ekonomi negara. Oleh karenanya, sejumlah negara kini mulai melonggarkan penguncian agar perekonomian kembali seimbang.

Baca Juga: 49 Hari LockDown, Masyarakat Spanyol Diizinkan Olahraga di Luar dengan Merdeka, Seperti Ini Kebahagiaan Mereka

Sementara itu, pada krisis sosial, Ketua MPR Bambang Soesatyo juga menggambarkannya dengan peristiwa yang belakangan ini mencuri perhatian publik di Amerika Serikat, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Peserta Unjuk Rasa Kasus George Floyd di Amerika Harus Diuji Virus Corona, Pesan CDC Tidak Diterima Publik

"Amerika Serikat tampaknya sudah masuk dalam tahap ketiga ini yang dipicu tewasnya warga negara AS kulit hitam oleh polisi yang menjadi trigger mencuatnya isu pertikaian ras dan kerusuhan di hampir semua negara bagian AS," ucap Bambang Soesatyo dalam keterangan tertulis, Selasa (9/6/2020).(*)

 #berantasstunting #hadapicorona