Find Us On Social Media :

Ahli Epidemiologi: Indonesia Tengah Memasuki Puncak Pandemi Virus Corona

Peta sebaran virus corona di Indonesia.

GridHEALTH.id - Para ahli epidemiologi Indonesia saat ini menyatakan bahwa Indonesia kini tengah memasuki puncak pandemi Covid-19. Hal ini akibat tren kasus positif virus corona di Indonesia yang belakangan terus meningkat.

Pada 6 Juni lalu, Indonesia melaporkan penambahan jumlah kasus virus corona hampir mencapai angka 1.000, atau lebih tepatnya 993 kasus.

Baca Juga: Update Covid-19; Rekor Baru Terpecahkan, Indonesia Catat Sejarah Baru

Satu hari setelahnya, penambahan kasus virus corona di Indonesia sempat mengalami sedikit penurunan yaitu 672 kasus, namun kembali naik pada 8 Juni sebanyak 847 kasus.

Beberapa waktu lalu di bulan Mei, Indonesia juga sempat melaporkan penambahan kasus virus corona nyaris 1.000, yakni 973 kasus pada 21 Mei 2020, dan 949 kasus pada 23 Mei 2020.

Baca Juga: Pakar Epidemiologi UI dan Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Unpad Angkat Bicara Mengenai New Normal di Bulan Juni

Menurut pakar epidemiologi yang juga Rektor Universitas Alma Ata Yogyakarta Profesor Hamam Hadi, tren kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini tengah menuju puncak kurva epidemi virus corona.

"Secara umum tren Covid-19 di Indonesia dalam seminggu terakhir sedang naik menuju puncak kurva epidemi dengan laju lebih lambat dibanding satu-dua minggu sebelumnya, yaitu dengan rata-rata 500 sampai 600 kasus baru per-hari," katanya di Yogyakarta, seperti dikutip dari Republika.co.id, Jumat (5/6/2020).

Meskipun DKI Jakarta sampai saat ini masih menjadi wilayah dengan pasien positif Covid-19 tertinggi, namun episentrum utama penyebaran virus corona kini telah bergeser ke kota-kota besar di luar wilayah Ibu Kota, salah satunya bergeser ke Jawa Timur.

Baca Juga: Diramal Jadi Episentrum Corona Setelah Jakarta, Kota Ini Terpantau Alami Penurunan Kasus Positif Covid-19

Sampai dengan artikel ini tayang, jumlah kasus positif virus corona di DKI Jakarta tercatat ada sebanyak 8,033 kasus, sementara di Jawa Timur ada sebanyak 5,948 kasus.

Inilah salah satu hal yang menyebabkan pandemi virus corona di Indonesia tidak mengalami penurunan, melainkan terjadinya pergeseran episentrum, sehingga penambahan kasus sejauh ini masih terus bertambah banyak.

Baca Juga: Data Epidemiologi Dijadikan Landasan Anies Baswedan Perihal PSBB DKI Jakarta di Juni, Disudahi atau Diperpanjang

Bukan hanya dari Yogyakarta saja, Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono, Indonesia pun mengatakan hal serupa. 

Menurutnya, Indonesia tengah berjalan menuju puncak kurva pandemi Covid-19, seperti dilansir dari Kompas.com.

"DKI (Jakarta), Jawa Barat itu sudah mencapai puncak kurva epideminya sudah turun, kalau nasional masih naik. Ya mungkin sekarang lagi di puncaknya nih," kata Pandu kepada Kompas.com, Senin (8/6/2020).

Baca Juga: Puncak Pandemi Corona di Indonesia Menurut Pakar Epidemiologi; 'Yang Mengkhawatirkan Itu Bulan Ramadan'

Meski episentrum virus corona di Indonesia kini sudah bergeser, namun Profesor Hamam Hadi menyebut potensi untuk naiknya kasus Covid-19 tersebut bisa berubah setiap saat.

Tergantung beberapa variabel, utamanya tingkat mobilitas masyarakat, kedisiplinan masyarakat menjaga jarak, dan mematuhi protokol kesehatan.

Untuk itu, demi mencegah terjadinya penambahan kasus yang semakin banyak, maka masyarakat perlu disiplin dalam menerapka protokol pencegahan Covid-19.

Baca Juga: Warga Masih Nekat Gelar Open House, Pakar Epidemiologi: 'Kasus Corona Bisa Naik Lagi setelah Lebaran'

"Yang terbaik adalah upaya bersama pemerintah baik pusat maupun daerah dan seluruh elemen masyarakat untuk menekan laju Covid-19 dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan WHO lebih dulu sebelum melakukan berbagai bentuk kebijakan relaksasi," katanya.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona