GridHEALTH.id - Pandemi virus corona masih menjadi momok bagi seluruh warga masyarakat di Indonesia.
Tak hanya menyerang orang dewasa dan lansia, virus corona nyatanya telah merenggut 29 nyawa anak Indonesia.
Menurut Juru Bicara Pemerintah terkait Covid-19 Achmad Yurianto, kekurangan gizi disebut-sebut menjadi faktor penyebab kematian anak akibat virus corona.
Untuk itu, pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk tetap mengonsumsi makanan sehat demi menjaga sistem kekebalan tubuh dan terhindar dari berbagai penyakit.
Bahkan Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Dr. Rr. Dhian Proboyekti Dipo MA, pun menjelaskan pentingnya kebutuhan gizi anak di tengah pandemi Covid-19.
Dhian menjelaskan, kebutuhan gizi anak harus terpenuhi berdasarkan kuantitas dan kualitasnya.
Segi kuantitas adalah meninjau/mencermati dari sisi volume pangan yang dikonsumsi, dan konsumsi zat gizi yang dikandung bahan pangan.
Sedangkan kualitas merupakan kelengkapan zat gizi yang ada di dalamnya (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral) yang ada dalam makanan tersebut.
Baca Juga: Jadi Bos Pertamina Bergaji Rp 170 Juta, Ahok: 'Jadi Gubernur Lebih Enak Bisa Menolong Orang Banyak'
Kementerian Kesehatan RI menyoroti asupan makanan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang harus dipenuhi selama pandemi Covid-19.
"Nah susunan makanan sehari-hari itu, kita sebut gizi seimbang yang memerhatikan prinsip keanekaragaman pangan, jumlah yang cukup sesuai dengan usia, dan ditambah hal lain, seperti aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan sehat, serta memantau berat badan secara teratur," ungkap Dhian, saat dihubungi GridHEALTH.id.
Baca Juga: Update Covid-19; Tembus 10 Juta Kasus Positif Virus Corona di Dunia
Sementara itu, Dirjen Gizi Masyarakat tersebut menuturkan jika susunan makanan sehari-hari berdasarkan segi kuantitas dapat dilihat dari gambaran "Isi Piringku".
Dalam isi piringku untuk anak ini, orangtua wajib menyertakan 1/2 bagian untuk buah dan sayur, dan 1/2 bagian lagi untuk makanan pokok dan lauk pauk.
Misalnya, dalam porsi sekali makan dengan total kalori kurang lebih 700 Kal, dapat disiasati dengan memberikan:
1. Makanan pokok
Baca Juga: Bukan Lagi 7 dan 3 Hari, Masa Berlaku PCR dan Rapid Test Kini Sampai 14 Hari
Makanan pokok yang dimaksud berasal dari karbohidrat, seperti beras, jagung, singkong, ubi, talas, sagu, dan produk olahannya misalnya roti, pasta, mi, dll.
Untuk makanan pokok direkomendasikan memilih salah satu dari menu tersebut.
Misal, 3 centong (150 gr) nasi, 3 buah (300 gr) kentang berukuran sedang, atau pilih 75 gr (1,5 gelas) mi kering.
2. Lauk pauk
Lauk pauk ini harus dikombinasi dari perotein hewani (daging, unggas, telur, susu, ikan, atau makanan laut lainn) dan protein nabati (jamur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan).
Lauk hewani misalnya, 75 gr ikan kembung, 80 gr (2 potong sedang) ayam tanpa kulit, 55 gr (1 butir) telur ayam ukuran besar, atau 70 gr (2 potong) daging sapi sedang (70 gr)
Sementara lauk nabati, pilih 100 gr tahu atau 50 gr (2 potong sedang) tempe.
3. Sayuran
Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral, terutama mengandung karoten, vitamin A, vitamin C, zat besi, dan fosfor.
Beberapa contoh sayuran yang biasanya banyak dikonsumsi seperti terong, timun, selada air, labu siam, rebung, kangkung, lobak, buncis, brokoli, daun singkong, tomat, wortel, bayam, dan lain sebagainya.
Sebagai panduan makan gizi seimbang, disarankan dalam satu piring mengonsumsi 150 gram sayur, atau sama dengan ukuran satu mangkuk ukuran sedang.
4. Buah-buahan
Beberapa contoh buah-buahan yang umum dikonsumsi seperti pisang, melon, semangka, rambutan, salak, pepaya, jambu, mangga, belimbing, apel, jeruk, dan lain sebagainya.
Sebagai panduan makan gizi seimbang dalam satu piring, konsumsi sekitar 2 potongan pepaya ukuran sedang (150 gram), setara 2 buah jeruk sedang (110 gram), atau 1 buah kecil pisang Ambon (50 gram).
Selain pemenuhan kebutuhan gizi melalui makanan, orangtua juga wajib mengajarkan anak untuk cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan, olahraga minimal 30 menit, dan perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari.
Baca Juga: Ternyata Bukan Jabar, Jokowi Temukan Daerah Paling Siap New Normal di Jatim
Melihat hal tersebut, sebaiknya orangtua wajib memerhatikan lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan gizi anak selama pandemi Covid-19, agar menurunkan angka kekurangan gizi yang menjadi penyebab kematian anak akibat virus corona. (*)
#berantasstunting #hadapicorona