Dimana beberapa orang secara acak (random) akan dipilih sebagai subjek penelitian.
Setengah dari orang-orang tersebut diberi produk vaksin atau obat yang benar-benar mengandung zat obat, sementara setengahnya lagi diberi obat kosong.
Percobaan ini akan membantu peneliti mengetahui apakah obat tersebut benar-benar efektif atau hanya sugesti pasien yang merasa lebih baik karena tahu mereka telah mengonsumsi produk obat tersebut.
Apabila lolos ujia fase III (dinyatakan efektif dan aman) maka vaksin tersebut boleh didaftarkan ke badan pengawasan dan boleh dijual di pasaran.
Namun, Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menyatakan bahwa pemerintahnya memberikan persetujuan regulasi vaksin Covid-19 pertama di dunia pada Selasa (11/8/2020) lalu.
"Saya akan senang jika kita memiliki vaksin awal yang bagus, tetapi berdasarkan semua yang kita ketahui, bahwa itulah masalah mendasar, yaitu Rusia tidak memberi tahu kita banyak."
"Vaksin ini belum cukup diuji," ujar Spahn.