Find Us On Social Media :

Merasa Sehat Hingga Abai Minum Obat Jadi Pemicu Tingginya Kematian Pasien Hipertensi di Indonesia

Para ahli di web seminar (webinar) We The Health pada hari Jumat (22/8) dengan mengangkat tema mengenai Fight! Hypertension “The Silent Killer”.

GridHEALTH.id - Darah tinggi atau hipertensi masih menjadi salah satu penyakit kronis yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia.

Berdasarkan data dari Riskesdas 2018 saja, tercatat ada 63 juta lebih penduduk Indonesia yang menderita hipertensi, dengan angka kematian akibat hipertensi mencapai 427.218 kematian.

Tidak hanya itu, hipertensi ternyata terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%).

Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin minum obat.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi tidak sadar bahwa dirinya mempunyai hipertensi, sehingga tidak mendapatkan pengobatan.

Padahal pengobatan ini sangat penting untuk mengontrol tekanan darahnya supaya tidak memicu komplikasi.

Baca Juga: Orang yang Disuntik Vaksin Covid-19 Akan Alami Kemandulan, Para Peneliti Angkat Bicara

Baca Juga: HR-Positif, HER2-Negatif, Subtipe Kanker Payudara Metastatis Tertinggi di Dunia

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ketika komplikasi hipertensi terjadi, pembuluh darah arteri akan mengeras sehingga aliran darah akan menurun.

Ketika tidak ada darah yang cukup menyuplai oksigen ke berbagai bagian tubuh, apalagi jantung, maka hal itu akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk serangan jantung, stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Tentunya komplikasi tersebut mesti mesti dihindari dengan selalu mengontrol tekanan darah dan tak lupa minum obat sesuai arahan dokter.

Baca Juga: 100 Dokter Meninggal Akibat Covid-19, Menkes Terawan hingga Presiden Jokowi Kena Sentil: 'Cobalah Berbuat Sesuatu'

Terkait pengobatan ini, dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, FINASIM yang juga menjabat sebagai Presiden Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI) mengungkapkan bahwa banyak penderita hipertensi yang lalai atau tidak rutin mengonsumsi obat, padahal hal itu sangat penting

“Data proporsi riwayat minum obat dan alasan tidak minum obat pada penderita hipertensi di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada tahun 2018 menunjukan hanya 54,4% penderita hipertensi yang rutin mengonsumsi obat. 32,3% tidak rutin, dan yang mengkhawatirkan adalah 13,3% tidak minum obat sama sekali.

Padahal hipertensi sebagian bisa dicegah dan dikendalikan dengan melakukan pola hidup sehat dan mengonsumsi obat secara rutin,” kata dr. Tunggul.

Baca Juga: Salah Mengejan Saat Melahirkan Normal Risikonya Pembuluh Darah Pecah, Begini Cara yang Benar

Menurutnya ada berbagai alasan mengapa penderita hipertensi tidak meminum obatnya secara rutin, di antaranya seperti;

- 59,8% merasa dirinya sudah sehat.

- 31,3% tidak rutin ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

- 14,5% mengonsumsi obat tradisional.

Baca Juga: Penjelasan WHO Perihal Adanya Infeksi Ulang Covid-19 Pada Pasien Sembuh

- 11,5% sering lupa.

- 8,1% tidak mampu membeli obat rutin.

- 4,5% tidak tahan dengan efek samping obat.

- 2,0% menyatakan obat tidak tersedia di fasyankes.

Untuk itu diperlukan solusi untuk penderita hipertensi agar mudah mendapatkan obat dan selalu rutin mengonsumsi obat-obatan.

Sementara itu, Natali Ardianto selaku CEO Lifepack & Jovee mengungkapkan diperlukan solusi bagi penderita penyakit kronis salah satunya hipertensi untuk rutin mengonsumsi obat.

Baca Juga: Ciri Seseorang Terinfeksi Virus Corona di Indonesia, Sesuai Pengalaman Dea yang Awalnya Menyepelekannya

“Lifepack sebagai apotek digital untuk penyakit kronis, menghadirkan solusi untuk meningkatkan Medical Adherence atau kepatuhan terhadap pengobatan dengan menghadirkan Blister Pack atau Kotak Obat Sekali Pakai.

Kotak obat ini diatur berdasarkan waktu konsumsi, pagi, siang, sore, dan malam.

Dan di dalam kotak obat ini telah terdapat informasi secara lengkap di setiap kotaknya dengan detail seperti tanggal konsumsi obat, waktu konsumsi obat, serta nama pasien tertera di kotak obat.

Dengan blister pack dari Lifepack ini pasien atau penderita hipertensi tidak perlu khawatir lagi untuk lupa mengonsumsi obat, karena melalui aplikasi Lifepack terdapat fitur pengingat konsumsi obat,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, untuk solusi pemenuhan kebutuhan obat harian, mingguan, atau bulanan, masyarakat dapat langsung mengunduh aplikasi Lifepack dan bisa berkonsultasi dengan dokter secara gratis.

Baca Juga: Infeksi Covid-19 Pada Pria dan Wanita Tidak Sama, Seperti Ini Perbedaannya

Namun, bagi yang sudah memiliki resep, bisa langsung mengunggah resepnya ke aplikasi Lifepack dan akan mendapatkan layanan pemesanan obat dengan gratis ongkir ke seluruh wilayah Indonesia sampai bulan Agustus 2020 ini.

“Kami berharap dengan hadirnya solusi dari Lifepack akan kemudahan akses pelayanan kesehatan, dapat membantu masyarakat Indonesia khususnya penderita penyakit kronis dalam mendapatkan obat yang terjamin keasliannya, dengan harga yang kompetitif, serta dengan fitur unggulan kami yaitu Blister Pack atau Kotak Obat Sekali Pakai yang mampu menjadi solusi untuk kebutuhan konsumsi obat secara rutin bagi penderita penyakit kronis.” tutup Natali.(*)

Baca Juga: Kenakan Masker Saat Olahraga, Asupan Oksigen Berkurang Rusak Sistem Pernapasan? Ini Kata Dokter Reisa

 #berantasstunting

#hadapicorona