Find Us On Social Media :

Jadi Negara dengan Kasus Covid-19 Terbanyak di Asia, Mantan Presiden India Dikabarkan Meninggal usai Terpapar Virus Corona

Mantan Presiden India Pranab Mukherjee meninggal dunia usai terpapar virus corona

GridHEALTH.id -  Sebagai negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di Asia, kini India kembali tercatat sebagai negara dengan kasus kematian tertinggi.

Tercatat hingga Selasa (1/9/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di India mencapai 3,62 juta, dan kasus kematian mencapai 64.469 jiwa.

Baca Juga: Covid-19 Makin Mengganas di India, Masyarakatnya Berbondong-bondong Puja Dewi Corona

Angka ini tercatat sebagai total kematian Covid-19 tertinggi ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat (AS) dan Brasil.

Salah satu pasien yang meninggal akibat Covid-19 adalah Mantan Presiden India Pranab Mukherjee.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Jakarta Kembali Pecah Rekor, Anies Baswedan: 'Alhamdulillah Kasus Aktif Menurun Secara Signifikan'

Mantan Presiden India, Pranab Mukherjee dikabarkan meninggal dunia pada Senin (31/8/2020).

Sebelumnya, Mukherjee sempat dikabarkan terinfeksi virus corona.

Tepatnya pada 10 Agustus 2020 lalu, ia dinyatakan positif Covid-19 usai menjalani operasi.

Melalui sebuah unggahan di akun Twitter @CitiznMukherjee, Pranab Mukherjee menyampaikan bahwa dirinya dinyatakan positif setelah mengunjungi rumah sakit untuk menjalani prosedur lanjutan.

Baca Juga: Waduh, Bisa Berteman Dengan Mantan Ternyata Malah Tanda Psikopat

"Pada kunjungan ke rumah sakit untuk menjalani prosedur lainnya, saya dinyatakan positif Covid-19. Saya mohon siapa pun yang melakukan kontak dengan saya dalam sepekan terakhir untuk melakukan karantina mandiri dan menjalani tes Covid-19," tulis Mukherjee, Senin (10/8/2020) lalu.

Sebelumnya, Mukherjee menjalani operasi otak di Rumah Sakit Riset dan Rujukan Angkatan Darat di ibukota New Delhi.

Akibat hal tersebut, Mantan Presiden India ke-13 itu harus menggunakan alat bantu ventilator.

Terlepas dari itu, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam The Lancet menyebutkan, pasien yang menjalani operasi dan tertular virus corona berada pada risiko kematian pasca operasi yang sangat tinggi.

Baca Juga: Ternyata Hanya 130 Juta Orang yang Akan Mendapatkan Vaksin Covid-19 Dari Sinovac di Indonesia

Para peneliti menemukan bahwa di antara pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 yang menjalani operasi, tingkat kematian mendekati pasien yang paling sakit yang dirawat di perawatan intensif setelah tertular virus di masyarakat. (*)

Baca Juga: Mutasi Corona D614G Ditemukan Menyebar di Surabaya, Disebut 10 Kali Lebih Menular

#hadapicorona