Find Us On Social Media :

Aneka Efek Vaksin Virus Corona Saat Uji Klinis, Akankah Diteruskan Jika Kenyataannya Begini?

Ilustrasi vaksin virus corona sedang diuji cobakan ke manusia.

GridHEALTH.id - Tidak ada karya manusia yang sempurna. Tak terkecuali vaksin, bahkan vaksin yang kini sedang gencar diteliri dan diuji, yaitu vaksin virus corona.

Memang hingga saat inii belum ada satupun vaksin virus corona yang dirilis resmi bisa didapatkan masyarakat.

Baca Juga: Aneka Jenis Kain yang Direkomendasikan Relawan Covid 19 Untuk Dibuat Masker

Tapi penelitian, riset, juga uji coba terus dilakukan hingga saat ini.

Termasuk yang dilakukan perusahaan farmasi Sinovac Biotech, yang akan segera menguji vaksin virus corona miliknya ke anak-anak sekolah.

Menurut laporan, sebanyak 552 peserta sehat berusia antara tiga dan 17 tahun akan menggunakan dua dosis CoronaVac, vaksin virus corona buatan Sinovac, perusahaan obat yang terdaftar di bursa Amerika Serikat.

Baca Juga: Kembali Kecolongan, 3 Penumpang Pesawat dengan Rapid Test Ketahuan Positif Covid-19 usai Jalani Tes Swab di Bandara Tujuan

Rencananya, uji coba kepada anak-anak dan remaja mulai bergulir pada 28 September di Provinsi Hebei, China.

Sebagai bagian dari program itu, CoronaVac, yang menjalani uji coba skala besar tahap akhir di Brasil, Indonesia, dan Turki, telah diberikan kepada sekitar 90% karyawan Sinovac dan keluarganya.

Baca Juga: Wagub DKI Rajin Sidak Perusahaan, Kesal Temukan Banyak yang Melanggar Protokol Kesehatan Covid-19, 'Jangan Cuma Pikir Untung, Nyawa Juga Berharga', Karyawan Boleh Lapor Lewat Aplikasi Jika Perusahaannya Tetap Buka

Data sejauh ini menunjukkan, virus umumnya menyebabkan penyakit yang lebih ringan pada anak-anak dibanding orang dewasa.

Tapi, beberapa kasus anak-anak yang membutuhkan perawatan intensif juga telah dilaporkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) vaksin virus corona dalam pengujian itu, juga terjadi pada ratusan anak yang kini akhirnya dirawat di rumah sakit di Amerika Serikat.

Baca Juga: 17 Aturan Baru yang Wajib Dipatuhi Warga DKI Selama PSBB Ketat

Diagnosanya, sindrom peradangan yang jarang tetapi parah, dengan gejala seperti demam, ruam, dan kelenjar bengkak, terkait dengan virus corona.

Sementara itu, pada peserta uji klinis fase 3 dari kandidat vaksin corona (Covid-19) perusahaan biofarmasi asal Amerika Serikat, Pfizer, mengalami efek samping ringan hingga sedang.

Dalam presentasinya kepada investor, Pfizer menyebutkan, efek samping tersebut termasuk kelelahan, sakit kepala, menggigil dan nyeri otot.

Beberapa peserta dalam uji coba juga mengalami demam, termasuk beberapa demam tinggi.

Baca Juga: 5 Tanda Ini Muncul Artinya Daya Tahan Tubuh Melemah, Waspada Infeksi Covid-19, Segera Antisipasi

Xinhua melaporkan, Pfizer telah mendaftarkan lebih dari 29.000 orang dalam uji coba terhadap 44.000 sukarelawan untuk menguji vaksin Covid-19 eksperimental, BNT162b2, yang dikembangkan Pfizer dengan mitranya asal Jerman BioNTech.

 

Mengenai KIPI selama uji coba, menurut informasi dari Pfizer, bergantung pada tingkat infeksi saat ini.

Baca Juga: Salah Diagnosa Diawal, Gejala Covid-19 Disebut Flu Biasa Walhasil Sekeluarga Terjangkit, 3 Meninggal Hanya 1 Survive

Adapun KIPI pada uji coba vaksin corona oleh perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca, ditunda secara global pada 6 September, setelah adanya laporan efek samping yang serius pada seorang sukarelawan di Inggris.

Menurut laporan Fox Business, uji coba AstraZeneca dilanjutkan di Inggris dan Brasil pada Senin, setelah lampu hijau dari regulator Inggris.

Tetapi tetap ditangguhkan di Amerika Serikat.(*)

Baca Juga: Update Klaster Perkantoran, Kementerian Kesehatan Paling Banyak Kasus Covid-19

#berantasstunting

#HadapiCorona

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Perluas pengujian, Sinovac memulai uji klinis vaksin corona ke anak-anak" dan "Ini efek samping uji coba kandidat vaksin corona milik Pfizer"