April 2020 lalu, melansir Intisari.id (22 Sptember 2020), panel ilmiah-kumpulan ahli yang mewakili suatu masalah, menuliskan surat ke Gedung Putih berisi temuan terkait virus corona.
Di sana disebutkan Covid-19 tidak hanya menyebar dari bersin atau batuk, melainkan juga berbicara dan bernapas.
"Penelitian spesifik untuk virus corona saat ini terbatas, namun hasil penelitian yang ada konsisten menyebutkan penyebaran virus berasal dari pernapasan."
Begitu bunyi surat yang ditulis Dr. Harvey Fineberg, mantan dekan Harvard School of Public Health, sekaligus Chair of NAS Standing Committee on Emerging Infectious Diseases and 21st Century Health Threats.
"Saat ini penelitian yang ada mendukung kemungkinan virus corona dapat menyebar melalui bioaerosol yang dihasilkan dari pernapasan pasien," demikian bunyi surat tersebut.
Karenanya, Juli 2020, sebanyak 239 ilmuwan menerbitkan surat untuk WHO dan organisasi kesehatan lainnya.
Para ilmuwan mendesak agar WHO dan organisasi kesehatan lain di dunia lebih terbuka tentang kemungkinan orang tertular virus dari tetesan pernapasan yang ada di udara.
Surat itu diterbitkan ke dalam jurnal Clinical Infectious Diseases.
"Mencuci tangan dan menjaga jarak memang tepat, tapi menurut pandangan kami, hal itu tidak benar-benar memberikan perlindungan dari tetesan kecil yang dilepaskan ke udara oleh orang yang terinfeksi virus."