Find Us On Social Media :

Penularan Virus Corona Melalui Bioaerosol, Lebih Cepat Menginfeksi dari yang Diperkirakan

Penularan virus corona dari droplet halus yang bisa melayang-layag di udara.

Setelah surat itu terbit, WHO merilis laporan yang merinci bagaimana virus corona dapat menular dari satu orang ke orang lain.

Termasuk melalui udara saat prosedur medis tertentu dan kemungkinan melalui udara di dalam ruangan.

Salah satu penulis surat, Donald Milton, profesor kesehatan lingkungan di University of Maryland yang mempelajari proses penularan virus mengatakan, pedoman CDC adalah kemajuan besar.

Baca Juga: Hampir 100 Persen Kota dan Kabupaten di Indonesia Terpapar Covid-19, Tenaga Kesehatan Mulai Kelelahan: Capeknya Sama Seperti Ibu Melahirkan

"Saya tergerak melihat CDC memperhatikan dan bergerak dengan sains. Buktinya semakin banyak," tulis Milton dalam email-nya kepada CNN.

Milton menyinggung temuan studi pracetak yang dirilis pada Agustus lalu sebagai informasi tambahan penting untuk virus corona yang berasal dari partikel aerosol yang menyebar lebih dari jarak dua meter.

Baca Juga: Jawa Tengah Jadi Sorotan, Angka Kesembuhan Rendah Angka Kematian Tinggi

"Sudah saatnya WHO mengakui kemajuan sains," kata Milton.

Belum lama ini, laporan WHO yang menyatakan kemungkinan penyebaran virus corona lewat udara juga didukung oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Di situs resminya, CDC menyebutkan virus corona dapat menyebar melalui tetesan liur (droplet) atau partikel kecil yang diproduksi seseorang saat bernapas.

"Virus di udara, termasuk Covid-19 paling menular dan mudah menyebar," demikian penjelasan dalam situs CDC.

Baca Juga: Menteri Luhut Percaya Diri, 100 Juta Warga Indonesia Akan Diberi Vaksin Mulai Desember 2020, Akankah Pandemi Covid-19 Berakhir?