GridHEALTH.id - Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan, selama seminggu pertama Desember 2020, setidaknya sebanyak 12 dokter yang meninggal.
Jumlah tersebut terdiri dari:
- Dokter umum: 9 orang
- Spesialis kejiwaan: 1orang
- Radiologi: 1 orang
- Obgyn: 1 orang
Dalam kurun waktu seminggu pertama Desember 2020, angka kematian tenaga medis naik hingga tiga kali lipat.
Baca Juga: Bayi Ini Bukan Setan atau Alien, Tapi Akibat Terkena Radiasi Plutonium
Tim Mitigasi PB IDI mencatat, ada sebanyak 342 tenaga kesehatan alias nakes meninggal dunia akibat Covid-19 sejak Maret hingga Desember 2020.
Petugas medis tersebut terdiri dari 192 dokter dan 14 dokter gigi, dan 136 perawat.
Untuk duiketahui, jumlah kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia melonjak tajam.
Beberapa hari lalu, kasus harian tembus 8.300 kasus.
Baca Juga: Pada Hari Thanksgiving Seorang Dokter Memeluk Pasien Covid-19 Lansia di ICU
Divisi Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi PB IDI Eka Mulyana mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan agar tidak membahayakan orang lain.
Eka menegaskan, virus corona benar-benar nyata dan telah menyebabkan banyak korban jiwa.
Baca Juga: Indera Penciuman yang Hilang Akibat Covid-19 Bisa Pulih, Coba Lakukan Metode Penyembuhan Ini
"Tingginya lonjakan pasien Covid serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi peringatan kepada kita semua untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M)," ujarnya seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (5/12/2020).
Eka menyebutkan pandemi akan berakhir jika ada kerja sama seluruh pihak, termasuk yang tak mempercayai Covid-19.
“Kami dari Tim Mitigasi PB IDI secara khusus juga mengingatkan kepada para teman sejawat tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk waspada dan tetap menjalankan SOP seperti dalam pedoman standar perlindungan dokter di saat melakukan pelayanan dan saat berada di keluarga dan komunitas,” katanya lagi.
Baca Juga: Sejarah Pil KB, Penemuan Revolusioner yang Mengubah Dunia
Berikut adalah 26 daerah yang angka kematian tenaga kesehatannya tinggi karena Covid-19;
1. Jawa Timur: 39 dokter, 2 dokter gigi, dan 36 perawat
2. DKI Jakarta: 31 dokter, 5 dokter gigi dan 21 perawat
3. Sumatra Utara: 24 dokter dan 3 perawat
Baca Juga: Sering Masuk Angin saat Hamil Muda, Normal Atau Bisa Berakibat Fatal?
4. Jawa Barat: 17 dokter, 3 dokter gigi, dan 18 perawat
5. Jawa Tengah: 17 dokter dan 21 perawat
6. Sulawesi Selatan: 7 dokter dan 3 perawat
7. Banten: 7 dokter dan 2 perawat
8. Bali: 6 dokter
9. DI Aceh: 6 dokter dan 2 perawat
10. Kalimantan Timur 5 dokter dan 3 perawat
11. Riau: 5 dokter
12. DI Yogyakarta: 5 dokter dan 2 perawat
13. Kalimantan Selatan: 4 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat
Baca Juga: Sebentar Lagi Tiba, Kandungan Alumunium pada Vaksin Dinilai Merusak Otak, Benarkah?
14. Sumatra Selatan: 4 dokter dan 5 perawat KepulauanS
15. Riau: 3 dokter dan 2 perawat
16. Sulawesi Utara: 3 dokter
17. Nusa Tenggara Barat: 2 dokter
18. Sumatra Barat: 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat
19. Kalimantan Tengah: 1 dokter dan 2 perawat
20. Lampung: 1 dokter dan 1 perawat,
21. Maluku Utara: 1 dokter dan 1 perawat
Baca Juga: Gara-gara Kimchi, Korea Selatan dan China Siap Berperang Demi Indetitas Bangsa
22. Bengkulu: 1 dokter
23. Sulawesi Tenggara: 1 dokter dan 2 dokter gigi
24. Papua Barat: 1 dokter
25. Papua: 2 perawat DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat
26. Nusa Tenggara Timur: 1 perawat Kalimantan Barat: 1 perawat.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penanganan Covid-19 dan Terus Bertambahnya Korban Jiwa dari Kalangan Tenaga Medis"