GridHEALTH.id - Konsumsi tembakau telah mengakar kuat dalam kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Karenanya opsi yang lebih realistis untuk membantu perokok dewasa mengurangi konsumsi rokoknya adalah dengan mengalihkannya ke penggunaan produk Hasil Tembakau Pengolahan Lainnya (HTPL).
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Pusat Studi Konstitusi Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah dalam diskusi virtual bertajuk "Bedah Riset : Presepsi Konsumen di Indonesia Terhadap Penggunaan Rokok Elektrik," Kamis (21/1/2021).
Baca Juga: Layaknya Perokok, Pengguna Rokok Elektrik 5 Kali Lebih Rentan Terpapar Virus Corona
Produk HTPL sendiri diketahui meliputi beberapa jenis seperti vape, rokok elektrik, tembakau yang dipanaskan, tembakau kunyah, maupun kantong nikotin (nicotine patch).
Menurut Trubus solusi ini dapat mengurangi risiko kesehatan pada konsumen tembakau dewasa.
Terlebih ia juga menjelas berdasarkan penelitian yang ada risiko kesehatan penggunaan produk HTPL ini lebih rendah ketimbang rokok konvensional.
"Risiko kesehatan vape 95 % lebih rendah," kata Trubus.
Baca Juga: Sama Dengan Rokok Biasa, Vape Juga Bisa Buat Gigi Kuning
Ini dikarenakan penggunaan rokok elektrik hanya memproduksi uap saja, tidak melalui proses pembakaran.
Terkait dengan kandungan nikotin, Pengamat Kebijakan Publik itu mengatakan faktanya nikotin hanya menyebabkan kecanduan saja.
"Nikotin hanya menyebabkan kecanduan. Namun proses pembakaran pada rokok menghasilkan TAR yang mengandung sebagian besar penyebab kanker dan bahan kimia berbahaya lainnya," terangnya.
Oleh karena itu, Trubus mengimbau perlu adanya edukasi konsumen yang tepat terkait produk HTPL.
Tak lupa kebijakan pengurangan dampak buruk tembakau atau Tobacco Harm Reduction pun sudah sangat mendesak.
Terutama untuk mengatasi salah paham tentang profil risiko HTPL.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL