Find Us On Social Media :

Fakta Posisi Tidur Ibu Hamil Bisa Sebabkan Bayi Lahir Meninggal Dunia

Jika tidur telentang membuat ibu nyaman dan nyenyak, silahkan lakukan. Tidak ada hubungannya dengan keguguran dan atau bayi lahir mati.

Hal senana ditemukan pada laman webmd.com (10 September 2019), yang mengutip hasil studi ilmuan yang dipimpin Dr. Robert Silver, ketua kebidanan dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Utah.

Menurutnya, "Kami dapat meyakinkan wanita bahwa selama 30 minggu kehamilan, posisi tidur yang berbeda aman."

Memang ada yang penelitian yang berpendapat tidur telentang bebahaya dan bisa mengakibatkan bayi lahir mati.

Baca Juga: Waspada Banyak Obat, Suplemen, juga Alat Kesehatan Untuk Mengatasi Covid-19 Palsu

Tetapi Dr. Nathan Fox, associate clinical professor in obstetrics, gynecology and reproductive science at the Icahn School of Medicine at Mount Sinai in New York City, menjelaskan bahwa sulit bagi orang untuk mengingat apa yang mereka lakukan di masa lalu, dan terlebih lagi setelah tragedi seperti lahir mati.

Dalam penelitiannya Silver menyatakan, ketika peneliti membandingkan komplikasi kehamilan dengan posisi tidur wanita, mereka tidak menemukan kaitannya.

Ibu hamil harus mencoba untuk tidur dalam posisi apapun yang paling nyaman bagi mereka, kata Fox.

Baca Juga: Vertigo Tiba-Tiba Kambuh, Cepat Lakukan 6 Gerakan Sederhana Ini Untuk Meredakannya

"Dan tenaga kesehatan, perlu berhati-hati ketika memberikan rekomendasi tentang apa yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Pertimbangkan bukti apa yang mendukung rekomendasi itu."

Mengenai rekomendasi tidur miring kiri dan atau kanan yang sering diberikan tenaga kesehatan pada ibu hamil, Fox berpendapat;

"Sulit untuk memperkirakan hasil dari rekomendasi seperti itu jika orang-orang memiliki niat baik, seperti mencegah lahir mati. Intervensi ini mungkin tampak sederhana atau tidak berbahaya, tetapi berpotensi membuat banyak orang tidak nyaman. Membuat lebih sulit tidur selama kehamilan dapat berdampak pada a kesehatan wanita. Dan, jika sesuatu yang buruk terjadi, sulit untuk meyakinkan wanita bahwa itu bukan kesalahan mereka."

Baca Juga: Tingkat Bunuh Diri di Jepang Naik Lagi Akibat Pandemi Virus Corona