GridHEALTH.id - Sampel kemasan luar dari sekumpulan bir yang diimpor dari AS telah dites positif Covid-19 di Tianjin, China Utara, sebelum mereka memasuki pasar.
Produk ini ketahuan saat sedang dilakukan disinfeksi terminal sedang dilakukan. Para staf yang melakukan tes ini kemudian segera melakukan tes PCR, demikian dilaporkan Global Times (24/01/2021).
Minuman bir tersebut berasal dari Amerika Serikat dan diproduksi antara tanggal 20 Oktober 2020 hingga 6 Januari 2021.
Kemudian dikirim ke Tianjin secara berkelompok dan kemudian diangkut ke gudang perusahaan logistik di distrik Ninghe, Tianjin.
Ketika pihak berwenang melakukan tes asam nukleat pada staf yang bekerja, barang, dan lingkungan, mereka menemukan dua sampel kemasan luar bir dinyatakan positif Covid-19.
Otoritas kesehatan setempat memeriksa kembali hasil tes pada hari Minggu (24/01/2021) dan mengonfirmasi positif.
Baca Juga: MODY, Bentuk Diabetes Langka di Kalangan Remaja, Ini Gejalanya
Pada tengah hari pada hari Minggu, bir relevan yang disimpan di gudang telah ditutup dan disinfeksi terminal dimulai, kata pernyataan itu.
Sebanyak 32 staf terkait dan kontak dekat telah mengikuti tes asam nukleat, dengan 16 menunjukkan negatif, sementara yang lain masih menunggu hasil.
Sementara itu, 1.066 orang yang bekerja di perusahaan lain di taman tersebut telah mengikuti tes asam nukleat dan dikarantina di rumah.
Selain bir impor, kemasan dalam dari sekumpulan ceri impor ditemukan positif Covid-19 di Wuxi, Provinsi Jiangsu, China Timur pada hari Jumat (22/01/2021), sementara sampel whey kering impor di Zaozhuang, Provinsi Shandong China Timur, juga dinyatakan positif.
The Global Times melaporkan pada 14 Januari 201 bahwa tiga sampel es krim yang terbuat dari susu bubuk bersumber Selandia Baru dan whey kering Ukraina dinyatakan positif Covid-19 di sebuah perusahaan makanan di Tianjin.
Perusahaan telah ditutup dan pelacakan produk yang dijual sedang berlangsung.
Wakil Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China Feng Zijian mengatakan bahwa barang-barang impor yang hasil tesnya positif Covid-19 alias mengandung virus corona itu, tidak mesti bisa menularkan penyakit.
Baca Juga: Angka Terinfeksi Covid-19 Tembus 1 Juta, Epidemiolog Minta Pemerintah Lockdown Pulau Jawa
Baca Juga: Divonis PCOS? Hindari Makanan Ini Agar Tak Jadi Kanker Ovarium
Menurut dia, hal itu tergantung kandungan virus yang mengontaminasi produk tersebut, aktif atau tidak.
Kalau kandungan virusnya juga sangat rendah, lanjut dia, maka produk-produk tersebut tidak akan berisiko menularkan Covid-19.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL