Find Us On Social Media :

Meski Bukan Penyandang Diabetes Tapi Kadar Gula Darah Tinggi Saat Masuk Rumah Sakit Akibat Covid-19 Juga Berisiko Kritis dan Kematian

Meskipun bukan penyandang diabetes, non-diabes harus hati-hati mengontrol kadar gula darahnya terutama saat terinfeksi Covid=19.

 

GridHEALTH.id - Sejak pandemi virus corona dimulai dan hampir satu tahun seluruh belahan bumi merasakannya, disebut-sebut penderita penyakit komorbid paling rentan ketika diserang virus ini.

Penyakit komorbid yang dimaksud adalah gangguan jantung, hipertensi, diabetes, penyakit paru-paru dan gangguan autoimun.

Pada penyandang diabetes contohnya, ketika mereka terinfeksi Covid-19 dan harus dirawat di rumah sakit, risiko mengalami kritis dan gagal napas naik 20% menurut penelitian National Health Institute di Amerika Serikat pada Mei 2020.

Ini akibat kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) yang biasa dialami penyandang diabetes, membuat mereka menurun sistem kekebalannya.

Namun kadar gula darah yang tidak normal rupanya juga menjadi ancaman bagi non-diabetes yang terinfeksi Covid-19.

Sebuah studi baru terhadap 11.000 pasien Covid-19 di Spanyol, baik penyandang diabetes maupun non-diabetes yang ketika masuk ke rumah sakit akibat Covid-19 dan kadar gula darahnya tinggi, berisiko menghadapi masa kritis yang sama yang bisa berujung pada kematian.

Baca Juga: Penyandang Diabetes Waspada, Kadar Gula Darah Tinggi Munculkan Halusinasi

Baca Juga: Bukti Angka Kematian Ibu di Indonesia Masih Tinggi, Kalimantan Barat Catat 115 Ibu Meninggal Saat Persalinan Selama 2020

Jadi benang merahnya adalah, mereka yang datang akibat terinfeksi Covid-19 dengan kadar gula darah di atas normal memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk meninggal di rumah sakit, terlepas dari apakah mereka penyandang diabetes atau bukan.

Secara keseluruhan, 20% pasien meninggal saat dirawat di rumah sakit, termasuk 16% orang dengan gula darah di bawah 140 miligram per desiliter (mg / dL) saat masuk, 34% dari mereka dengan kadar 140 hingga 180 mg / dL, dan 41% pasien dengan kadar di atas 180 mg / dL. (Tingkat 200 mg / dL atau lebih tinggi menunjukkan diabetes.)

 

Setelah memperhitungkan usia dan kondisi medis, pasien dengan kadar gula darah tertinggi 50% lebih mungkin meninggal di rumah sakit dibandingkan pasien dengan kadar terendah.

Pasien dengan kadar gula darah tinggi juga berisiko lebih tinggi membutuhkan perawatan intensif dan bantuan pernapasan mekanis lewat ventilator.

Baca Juga: Telinga Berdengung Akibat Penumpukan Kotoran, Begini Cara Mengatasinya

Baca Juga: Temuan Studi Terbaru, Polusi Udara Dapat Menyebabkan Kerusakan Mata

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan dalam Annals of Medicine bulan Agustus 2020, para peneliti menyimpulkan, mengembalikan kadar gula darah ke tingkat normal harus cepat dilakukan dalam perawatan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19, terlepas dari apakah mereka menyandang diabetes atau tidak.(*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL