1. Air secara alami menekan nafsu makan.
"Haus, yang dipicu oleh dehidrasi ringan, sering disalahartikan sebagai rasa lapar di otak," kata Melina Jampolis, ahli penyakit dalam dan dokter spesialis nutrisi bersertifikat.
"Anda mungkin bisa menurunkan nafsu makan dengan minum air jika sebenarnya Anda rendah air, bukan kalori."
Terlebih lagi, air minum dapat meningkatkan rasa kenyang, karena melewati sistem dengan cepat, meregangkan perut.
"Ini mengirimkan pesan ke otak Anda yang menandakan kepenuhan," kata Jampolis.
Elizabeth Huggins, Ahli Gizi Ahli Diet Terdaftar di Hilton Head Health, menambahkan meskipun hasilnya hanya sementara, "mengonsumsi air sesaat sebelum makan dapat membantu mengurangi asupan makanan."
Penelitian mendukung teori ini: Orang yang minum dua gelas air segera sebelum makan dalam studi kecil tahun 2016 makan 22% lebih sedikit daripada mereka yang tidak minum air sebelum makan.
Baca Juga: Metode Menurunkan Berat Badan Cepat Seperti Dilakukan Almarhum Rina Gunawan, Berbahayakah?
Sekitar dua cangkir sudah cukup untuk mengisi perut Anda sehingga otak Anda mencatat rasa kenyang.
2. Minum air dapat merangsang metabolisme.
Dalam studi delapan minggu yang diterbitkan pada 2013, ketika 50 gadis dengan berat badan berlebih minum sekitar dua cangkir air setengah jam sebelum sarapan, makan siang, dan makan malam tanpa perubahan pola makan tambahan, mereka kehilangan berat badan dan melihat penurunan indeks massa tubuh dan tubuh. skor komposisi.
Ini bukan keajaiban, sebab air minum merangsang thermogenesis, atau produksi panas, di dalam tubuh, terutama ketika dalam keadaan dingin.
Tubuh harus mengeluarkan energi untuk menghangatkan cairan ke suhu tubuh, dan semakin banyak energi yang dikeluarkan oleh tubuh, semakin cepat metabolisme terjadi (proses di mana tubuh mengubah apa yangdimakan dan minum menjadi energi) berjalan.
Secara khusus, minum sekitar dua cangkir air 71 derejat Fahrenheit (sama dengan 21,6 derejat celcius) menyebabkan peningkatan rata-rata 30% dalam tingkat metabolisme dari 14 orang dewasa sehat, dalam sebuah penelitian kecil 2003, yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.
Tapi ingat, efek termogenesis mungkin tidak akan menciptakan defisit kalori substansial yang mengakibatkan penurunan berat badan.
"Bahkan jika efeknya dapat diabaikan, penting untuk tetap terhidrasi," kata Huggins, mencatat bahwa ada sedikit, jika ada, kerugian untuk minum lebih banyak air.
Baca Juga: Mengapa Vaksin Indonesia Lebih Lambat Ketimbang Vaksin China, Ternyata Ini Jawabannya