GridHEALTH.id - Saat semua negara sedang menjalankan program vaksin Covid-19 bagi warga negarany, tetiba saja ada berita mengejutkan dari negara pertama yang terjangkit virus corona dan produsen vaksin Covid-19.
Baca Juga: Setelah Virus Corona Baru B117 Ditemukan di Karawang Jabar, Lakukan Cara Ini Untuk Mencegahnya
Negera tirai bambu tersebut mengungap adanya produsen vaksin Covid-19 palsu di negaranya.
Karuan hal itu membuat banyak warga dunia khawatir, apalagi Indonesia yang juga menggunakan vaksin Sinovac dari China untuk program vaksin Covid-19 pemerintah.
Bagaimana tidak khawatir sebanyak 58.000 vaksin palsu dikabarkan telah diedarkan, bahkan diselundupkan ke luar negeri.
Penjualan dilakukan berdasarkan "jaringan internal" dari produsen vaksin Covid-19 yang asli.
Dalam kasus lain, vaksin Covid-19 palsu dijual dengan harga tinggi di rumah sakit.
Ada pula penjahat lain yang melakukan program inokulasi mereka sendiri dan meminta "dokter desa" memvaksinasi orang dengan suntikan vaksin Covid-19 palsu di rumah dan mobil mereka.
Untungnya aparat di China bekerja cepat.
Sindikat pembuat dan pengedar vaksin palsu tersebut dikabarkan telah ditangkap dan di meja hijaukan di China.
Dilansir Kompas.com dari BBC (16/2/2021), pemimpin yang ditangkat tersebut diidentifikasi bernama Kong.
Ia dilaporkan termasuk di antara 70 orang yang ditangkap karena kejahatan serupa.
Penangkapan itu, melibatkan 20 kasus, yang terjadi ketika Beijing berjanji untuk menindak vaksin palsu Covid-19.
Kejadian itu pun terulang di Thailand.
Baca Juga: Kedua Anak Kembar Syahnaz Positif Covid-19, Awalnya Pilek dan Panas
Sedihnya kali ini menimpa tentara Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan pelakunya adalah seorang dokter militer.
Militer Thailand menginformasikan, seorang dokter militer menyuntikkan vaksin Covid-19 palsu kepada tentara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Sudan Selatan.
Dilansir The Straits News, vaksin palsu itu berupa cairan air biasa.
Sedikitnya ada 273 tentara yang disuntuik vaksin abal-abal.
Bahkan mereka dimintai tarif seharga USD 20 atau sekira Rp285.000.
Penipuan terungkap saat seorang tentara mengaku curiga dengan vaksin tersebut.
Sebab botolnya tidak memiliki label apapun.
Baca Juga: 8 Gejala dan Arti B117 dari Virus Corona Baru yang Serang Warga Karawang Jabar
Kemudian, tentara itu melapor kepada atasan dan terungkap bahwa botol vaksin itu berisi air biasa.
Perwakilan medis PBB meminta pejabat Tentara Angkatan Darat Thailand, untuk memulangkan dokter itu ke Thailand.
Pihaknya juga meminta agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Dokter itu sudah kembali ke Thailand dan malah lari dari tugasnya.
Baca Juga: Pantas Covid-19 di Indonesia Lama, Ahli Epidemilogi UI Ungkap Hal Ini Sebagai Penyebabnya
Alhasil dia dipecat dari militer dan izin medisnya dicabut.
Jenderal Chalermpol menegaskan bahwa insiden itu tidak akan mempengaruhi kepercayaan PBB terhadap militer Thailand.
Penipuan vaksin itu terungkap dari laporan Transparency International berjudul: The Unspoken Covid-19 Vaccine Challenges - Distribution and Corruption.
Di dalam laporan itu disebutkan, ada dokter militer yang bertugas di rumah sakit lapangan di Sudan Selatan melakukan penipuan.
Dokter itu bertugas sejak Desember 2019 hingga Desember 2020.(*)
Baca Juga: Coba Mulai Ganti Asupan Nasi Dengan Singkong, Jangan Kaget Jika Tubuh Merasakan 4 Khasiatnya Ini
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL