Find Us On Social Media :

Burnout Syndrome Dampak Negatif Mengerikan Bagi Para Pekerja Keras dan Gila Kerja

Pekerja keras dan gila kerja rentan mengalami Burnout Syndrome.

GridHEALTH.id - Mereka pekerja keras dan gila kerja di kantor, acap kali menuai pujian dan dijadikan contoh oleh atasan kepada karyawan lainnya.

Pekerja keras dan gila kerja dari kalangan pengusaha, kerap membuat apa yang dilakukannya itu inspirasi bagi banyak orang, dan dicontoh banyak orang.

Baca Juga: Kondisi Rey Mbayang Saat Ini yang Tengah Dirawat karena Covid-19, Masih Suka Kliyengan Saat Buka Handphone

Jadi intinya dalam kehidupan profesional dan pengusaha, mereka yang gila kerja dan pekerja keras sangat menonjol, kerap mendapat sanjungan, dan hal positif lainnya.

Tapi tahu kah, pada kenyataannya mereka yang termasuk pekerja keras dan gila kerja ternyata dihantui oleh risiko mengalami Burnout Syndrome.

Ini adalah sebuah sindrom yang mengerikan, dan jangan sampai dialami oleh siapapun.

Untuk diketahui Burnout Syndrome ini oleh layanan kesehatan tidak digolongan sebagai penyakit atau sebuah gangguan kondisi kesehatan.

Padahal kenyataannya, Burnout Syndrome ini adalah sebuah kondisi stres kronis pada diri seseorang yang belum berhasil dikelola.

Baca Juga: Update Vaksin Covid-19 Universitas Airlangga Surabaya, Serupa dengan Vaksin Sinovac

Melansir laman World Health Organization (WHO) (28 Mei 2019) dari artikel 'Burn-out an "occupational phenomenon": International Classification of Diseases', disebutkan Burnout Syndrome didefinisikan dalam ICD-11 ditandai dengan tiga dimensi:

* Perasaan kehabisan energi atau kelelahan;

* peningkatan jarak mental dari pekerjaan seseorang, atau perasaan negativisme atau sinisme terkait dengan pekerjaan seseorang; dan

* mengurangi kemanjuran profesional.Burnout Syndrome juga termasuk dalam ICD-10, dalam kategori yang sama seperti di ICD-11, tetapi definisinya sekarang lebih rinci.Organisasi Kesehatan Dunia akan memulai pengembangan pedoman berbasis bukti tentang kesejahteraan mental di tempat kerja.

Baca Juga: Obat Covid-19 Buatan Rusia Ini Sudah Sah Digunakan di Indonesia, Hanya Untuk Pasien Tertentu

Penting juga diketahui, Burnout Syndrome tidak dapat hilang dengan sendirinya dan bahkan dapat menyebabkan penyakit lainnya seperti depresi, penyakit jantung, dan diabetes.

Berikut ini adalah beberapa gejala umum burnout syndrome yang penting untuk diketahui, terutama bagi para pekerja, yang dikutip dari Healthline.

Kelelahan

Bukan sekedar kelelahan biasa, kelelahan sebagai gejala burnout syndrome bisa dirasakan dari mulai fisik hingga emosional.

Selain itu, kelelahan ekstrem karena burnout ini juga dapat memicu gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan sulit tidur.

Merasa terisolasi

Orang yang mengalami burnout cenderung merasa terbebani dengan beban pekerjaannya yang menumpuk.

Perasaan ini akhirnya membuat mereka merasa terisolasi hingga mereka mungkin berhenti bersosialisasi dengan teman, anggota keluarga, atau rekan kerja.

Baca Juga: Makanan Penurun Trigliserida Agar Terhindar dari Serangan Jantung

Berfantasi untuk melarikan diri

Masih dengan beban pekerjaan yang terasa memberatkan, penderita burnout selalu berfantasi untuk melarikan diri dari kewajibannya dalam menyelesaikan pekerjaan.

Bahkan pada beberapa kasus yang berat, penderita burnout akan melapiaskan rasa sakit emosionalnya pada obat-obatan terlarang, alkohol, dan makan secara berlebihan.

Cepat marah

Perasaan tertekan, terbebani serta kelelahan cenderung akan membuat seseorang cepat marah, tak terkecuali jika itu menyangkut pekerjaan.

Akibatnya, hal ini akan berefek pada sulitnya menyelesaikan pekerjaan di kantor dan berlanjut pada pekerjaan rumah.

Sering sakit

Baca Juga: Orangtua Harus Tahu, Ini Dia Ciri Gangguan Pencernaan Anak

Kelelahan yang disebabkan oleh stress jangka panjang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga rentan terkena penyakit seperti flu atau insomnia.

Bukan hanya itu saja, stress jangka panjnag pun juga dapat memengaruhi kesehatan mental dan memicu kecemasan dan depresi.

Supaya kita tidak mengalami hal itu, menjadi profesionallah yang wajar. Begitu juga dengan pelaku usaha.

Baca Juga: Menanamkan Nilai Kebaikan Sejak Dini Bantu Tumbuh Kembang Anak

Usahakan, olahraga rutin, makan makanan bergizi, menerapkan kebiasaan tidur yang baik, serta meminta pertolongan jika merasa membutuhkan akan kondisi stres yang dialami.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL