GridHEALTH.id - Siapa sangka anak tersedak ternyata jadi penyebab kematian utama keempat di dunia yang diakibatkan kecelakaan tidak disengaja.
Hal itu diketahui berdasarkan artikel berjudul "Choking Prevention and Rescue Tips", dilaman National Safety Council yang dikutip GridHEALTH.id (26/3/2021).
Disebutkan Injury Facts 2017, tersedak terjadi ketika adanya makanan atau sesuatu lainnya yang terjebak dalam trakea (saluran pernapasan).
Saat masalah ini terjadi, udara tidak dapat mengalir secara normal ke dalam atau keluar dari paru-paru, sehingga seseorang tidak dapat bernapas dengan baik.
Baca Juga: Rina Nose: Awalnya Demam Karena Tersedak Nasi, Saat PCR Ternyata Positif Covid-19
Meski biasanya, tersedak hanya terjadi beberapa saat, kemudian pernapasan kembali normal setelah beberapa detik.
Namun terkadang, sebuah benda yang bisa masuk ke trakea dapat menghalangi saluran pernapasan sepenuhnya yang mengancam jiwa.
Ini dikarenakan aliran udara masuk dan keluar paru-paru akan tersumbat dan otak kekurangan oksigen, sehingga tak jarang menyebaban kematian mendadak.
Berbicara mengenai masalah ini, tahukah ternyata ada makanan yang sering membuat anak tersedak.
Bahkan dalam beberapa kasus menyebabkan nyawa si Kecil melayang.
Menurut penelitian, setiap tahunnya di Amerika Serikat, sekitar 66-77 anak di bawah usia 10 tahun meninggal akibat tersedak makanan, dan lebih dari 10.000 anak di bawah usia 15 tahun dirawat di unit gawat darurat.
Dimana makanan yang paling sering membuat anak tersedak itu adalah hot dog, marshmallow, dan permen yang bentuknya bundar atau silinder.
Hal itu disebutkan dalam artikel berjudul Hot Dogs, Marshmallows, Candy Choking Kids yang dipublish situs WebMD (22/10/2010).
Dijelaskan bahwa anak balita, yang baru belajar menelan makanan padat memiliki risiko tersedak yang tinggi, namun anak-anak yang berusia lebih muda pun juga memiliki risiko tinggi.
Hot dog merupakan salah satu makanan, terutama penyebab anak tersedak, karena bentuknya yang silindris, bisa ditekan, dan ukurannya bisa menutup saluran udara di tenggorokan anak.
Makanan kecil lain, seperti anggur bulat, berondong jagung, kacang-kacangan, biji-bijian, permen bulat dan keras, daging, marshmallow, apel, wortel, permen karet, dan selai kacang dalam jumlah banyak juga bisa menimbulkan risiko tersedak.
Kebanyakan makanan ini memiliki karakteristik fisik yang berisiko tinggi bisa menciptakan sumbatan di saluran udara anak-anak.
Mirip seperti balon lateks, selai kacang pun bisa menyumbat saluran udara dan sulit untuk dikeluarkan.
Tersumbatnya saluran udara bisa menyebabkan masalah pada otak anak-anak.
Ketika makanan atau benda lain tersangkut di saluran udara pernapasan, maka oksigen tidak bisa sampai ke otak.
Dalam waktu beberapa saat saja, ketika otak kekurangan pasokan oksigen, otak bisa mengalami kerusakan.
Baca Juga: Dipromosikan Selebritis, Cara Pemberian Makan Bayi Metode Baby-Lead Weaning Berbahaya
Dalam sebuah analisis yang menyangkut 450 kasus anak tersedak yang mengakibatkan kematian anak-anak dalam waktu 2 dekade, yang disebabkan oleh balon lateks sebanyak 29 %.
Sementara kematian akibat tersedak makanan, seperti hot dog, mencapai 17 %.
Beberapa waktu lalu sempat dilakukan penarikan permen di California yang ditengarai menjadi penyebab kematian anak karena tersedak permen tersebut.
Permen tersebut berupa gel yang berisi semacam cairan padat sulit terurai dalam mulut, yang disebut konjac.
Baca Juga: Sadar Akan Bahaya Duri Ikan, Ini yang Dilakukan Ruben Onsu Untuk Anak-anaknya
Para orangtua yang memiliki anak usia balita perlu menyadari akan bahaya yang mungkin terjadi pada anaknya untuk mengambil langkah pencegahan agar bisa meminimalisasi risikonya.
Misal, dengan memotong hot dog dengan ukuran secukupnya, membelah anggur sebelum dimakan, memotong atau membelah wortel.
Hindari pula kebiasaan membiarkan anak makan sambil berjalan, berlari, berbicara, tertawa, atau mengunyah terlalu cepat.
Diimbau pula untuk memerhatikan asupan kacang yang kecil dan biji bunga matahari yang bisa tersangkut di paru-paru, karena lama-kelamaan akan menyebabkan infeksi bronchial kronis.
Meski tidak selalu menyebabkan kematian mendadak, tapi bisa menjadi masalah di kemudian hari.(*)
Baca Juga: Tak Bisa Makan Selama 3 Hari, Pria Paruh Baya Ini Ternyata Menelan Biji Durian
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL