Find Us On Social Media :

1 dari 3 Anak Indonesia di Bawah usia 5 Tahun Mengalami Anemia

Zat besi mudah didapatrkan, sumbernya ada disekitar kita, salah satunya dari susum bahkan dari susu soya tertentu.

Dirinya menyebutkan bahwa zat besi juga bisa mendukung perkembangan otak untuk mempercepat penyerapan informasi sehingga proses belajar akan meningkat.

Zat besi juga menjadi salah satu nutrisi dalam pembentukan hemoglobin yang nantinya diedarkan ke seluruh tubuh, sehingga anak bisa aktif berekplorasi dan siap belajar.

Nah, ketika anak mengalami kekurangan zat besi, anak akan menjadi manusia yang mudah lelah, sulit menyerap instruksi, kurangnya napsu makan, hingga mengonsumsi makanan yang tidak seharusnya seperti menguyah es batu.

Jika gejala kekurangan zat besi tersebut diabaikan alias tidak ditangani dengan cepat dan benar secara medis, Prof. Saptawati menyebutkan anak Indoensia akan mengalami penurunan prestasi akademik, gangguan sensorik, gangguan motorik, imunitas menurun, dan pertumbuhan fisik terhambat.

Baca Juga: Anak Tak Cocok Susu Sapi Juga Butuh Asupan Gizi Seimbang, Begini Cara Penuhi Nutrisinya

Bisa dibayangkan apa jadinya bangsa dan negara Indoensia yang kita cintai ini 10-20 tahun ke depan, jika generasi penerusnya saat ini kekurangan zat besi.

Ketahuilah, untuk mendapatkan kecukupan zat besi harian tidak sulit dan banyak, anak usia 1-3 tahunhanya membutuhkan 7mg zat besi, sementara di usia 3-5 tahun membutuhkan 10mg.

Baca Juga: Jangan Salah, Bipolar Mania dan Hipomania Berbeda dengan Depresi