GridHEALTH.id - Anemia adalah sebuah kondisi dimana seseorang kekurangan asupan zat besi.
Jika anak sampai kekurangan asupan dan zt besi dan menjadi anemia, ini yang menjadi pertanyaan kita semua.
Baca Juga: Ganjar Pranowo; ' Vaksinnya Ada atau Tidak?' Saat Tahu Sekolah Tatap Muka Harus Dimulai Juli 2021
Mengapa Sampai Ada Anak Indonesia Mengalami Anemia?
Hal itu menjadi pertanyaan wajar, karena kita hidup di Indonesia yang subur dan kaya sumebr daya alam, dan mudah mendapatkan sumber zat gizi yang terbaik bagi penerus bangsa.
Tapi faktanya, 1 dari 3 Anak Indonesia di Bawah usia 5 Tahun Mengalami Anemia!
Hal itu dipaparkan langsung oleh Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc, yang juga menyebutkan 0-60% kasus anemia disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi.
Asal tahu saja, jika anak Indonesia banyak yang kekurangan zat besi, menurut Prof. Saptawati, bahayanya bagi bangsa dan negara tidak main-main.
Dirinya menyebutkan bahwa zat besi juga bisa mendukung perkembangan otak untuk mempercepat penyerapan informasi sehingga proses belajar akan meningkat.
Zat besi juga menjadi salah satu nutrisi dalam pembentukan hemoglobin yang nantinya diedarkan ke seluruh tubuh, sehingga anak bisa aktif berekplorasi dan siap belajar.
Nah, ketika anak mengalami kekurangan zat besi, anak akan menjadi manusia yang mudah lelah, sulit menyerap instruksi, kurangnya napsu makan, hingga mengonsumsi makanan yang tidak seharusnya seperti menguyah es batu.
Jika gejala kekurangan zat besi tersebut diabaikan alias tidak ditangani dengan cepat dan benar secara medis, Prof. Saptawati menyebutkan anak Indoensia akan mengalami penurunan prestasi akademik, gangguan sensorik, gangguan motorik, imunitas menurun, dan pertumbuhan fisik terhambat.
Baca Juga: Anak Tak Cocok Susu Sapi Juga Butuh Asupan Gizi Seimbang, Begini Cara Penuhi Nutrisinya
Bisa dibayangkan apa jadinya bangsa dan negara Indoensia yang kita cintai ini 10-20 tahun ke depan, jika generasi penerusnya saat ini kekurangan zat besi.
Ketahuilah, untuk mendapatkan kecukupan zat besi harian tidak sulit dan banyak, anak usia 1-3 tahunhanya membutuhkan 7mg zat besi, sementara di usia 3-5 tahun membutuhkan 10mg.
Baca Juga: Jangan Salah, Bipolar Mania dan Hipomania Berbeda dengan Depresi
Sumber zat besi banyak disekitar kita, mudah didapatkan, kalaupun beli terjangkau.
Sumber zat besi yang mudah diserap tubuh, juga banyak disukai anak adalah susu sapi.
Dalam acara Webinar Festival Soya Generasi Maju, Dukung si Kecil Yang Tidak Cocok Susu Sapi Tumbuh Maksimal (31/3/2021), diketahui jika anak tidak bisa mengonsumsi susu sapi karena alasan alergi, susu soya tertentu, seperti Soya Pro-gress Maxx dari SGM memiliki kombinasi zat besi, vitamin C, IronC, serta isolat protein soya berkualitas.(*)
Baca Juga: 6 Gejala Tumor Otak Sering Diabaikan, Berisiko Bila Telat Ditangani
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL