4. Kulit
Efek samping lain dari peradangan akibat konsumsi gula bisa membuat kulit menua lebih cepat.
Kadar glukosa dalam tubuh menempel pada protein dalam aliran darah dan menciptakan molekul berbahaya yang disebut “AGEs”, atau produk akhir glikasi lanjutan.
Molekul-molekul ini bisa menyebabkan penuaan kulit lebih cepat.
Mereka telah terbukti merusak kolagen dan elastin di kulit, yakni serat protein yang menjaga kulit tetap kencang dan awet muda.
5. Hati
Banyaknya gula tambahan kemungkinan mengandung fruktosa atau sirup jagung fruktosa tinggi.
Fruktosa adalah proses di hati dan dalam jumlah besar dapat merusak hati. Ketika fruktosa dipecah di hati itu diubah menjadi lemak.
Lemak ini bisa menumpuk yang jika dibiarkan bisa merusak hati.
6. Jantung
Ketika kita mengonsumsi gula berlebih, insulin ekstra dalam aliran darah dapat mempengaruhi arteri di seluruh tubuh.
Ini menyebabkan dinding mereka meradang, tumbuh lebih tebal dari biasanya dan lebih kaku, yang bisa menekan jantung dan merusaknya dari waktu ke waktu.
Jika terus dibiarkan hal ini dapat menyebabkan penyakit jantung, seperti gagal jantung, serangan jantung, dan stroke.
Penelitian juga menunjukkan bahwa makan lebih sedikit gula dapat membantu menurunkan tekanan darah, faktor risiko utama penyakit jantung.
Sementara, orang yang makan banyak gula tambahan (di mana setidaknya 25% kalori mereka berasal dari gula tambahan) dua kali lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung dibandingkan mereka yang dietnya mengandung kurang dari 10% total kalori dari gula tambahan.
7. Pankreas
Saat makan, pankreas akan memompa insulin.
Tetapi jika kita makan terlalu banyak gula maka tubuh akan berhenti merespons insulin dengan benar dan pankreas mulai memompa lebih banyak insulin.
Akhirnya, pankreas yang terlalu banyak bekerja akan rusak dan kadar gula darah akan meningkat, membuat kita rentan terkena diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Baca Juga: Gaya Hidup Sehat Penyandang Hipertensi Pulmonal, Wajib Bijak GGL