"Karena hasil swabnya baru empat hari kemudian, pasien yang ternyata meninggal itu karena diabetes, jantung, dan penyebab lainnya juga dimakamkan dengan protokol Covid-19," ucap Bambang.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan, idealnya semua jenazah yang dimakamkan di tempat permakaman khusus ini adalah mereka yang sudah dipastikan terpapar Covid-19.
Dia memastikan lahan khusus untuk permakaman pasien yang meninggal karena Covid-19 di TPU Cikadut terbilang luas, yakni 20 ribu meter persegi.
Menurut Bambang, lahan seluas itu cukup untuk membuat sekitar 5.000 liang lahat.
"Saat ini yang sudah terpakai baru 5.600 meter persegi, atau baru 1.400 liang lahat. Ini berarti masih tersisa 3.600-an liang lahat lagi," ujarnya.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL