GridHEALTH.id - Tercatat ada 6 varian virus corona baru yang saat ini merajalela di dunia.
6 varian virus corona baru ini disebut berbeda dari virus corona yang menyebabkan pandemi Covid-19 di Wuhan, China, pada 2019 lalu.
6 varian virus corona baru tersebut adalah varian Delta, varian Alpha, varian Beta, varian Kappa, varian Eta, dan varian lota.
Dari 6 varian virus corona baru tersebut, ada 5 virus yang sudah menginfeksi Indonesia.
Data Kemenkes hingga 6 Juli 2021, tercatat ada 436 kasus terkonfimasi positif Covid-19 akibat varian Delta yang tersebar di 9 provinsi di Indonesia.
Rinciannya yakni; 195 kasus terjadi di DKI Jakarta, 134 kasus di Jawa Barat, 80 kasus di Jawa Tengah, 13 kasus di Jawa Timur, 4 di Banten, 3 kasus di Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dan 1 kasus di Gorontalo.
Kemudian, ada 51 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 akibat varian Alpha yang tersebar di 10 provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Natasha Wilona Mengaku Sistem Imun Tubuhnya Bagus, Saat Positif Covid-19 Tak Merasakan Apapun
Rincianya yakni; di DKI Jakarta sebanyak 33 kasus, Jawa Barat 9 kasus, Jawa Timur 2 kasus, dan 1 kasus di Sumatera Selatan. Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Riau, dan Sumatera Utara masing-masing satu kasus.
Lalu, ada 2 kasus positif Covid-19 dengan varian Kappa terdeteksi di DKI Jakarta dan Sumatera Selatan masing-masing satu kasus.
Kemenkes juga mencatat ada 4 kasus positif Covid-19 akibat varian Eta dan 1 kasus covid-19 akibat varian lota.
Terakhir saat PPKM Darurat dijalankan terdeteksi ada varian Kappa di DKI Jakarta dan Sumsel.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, saat ini terdata dua kasus positif Covid-19 yang disebabkan penularan virus corona varian Kappa.
Menurutnya, dua kasus tersebut terdeteksi di dua provinsi, yaitu di Sumatera Selatan dan DKI Jakarta.
"Satu kasus di Sumatera Selatan pada Januari dan satu kasus di DKI Jakarta pada April," ujar Nadia Selasa (6/7/2021).
Asal tahu saja, melansir Kompas.com (6/7/2021), Virus corona varian Kappa ini juga pertama kali ditemukan di India, seperti halnya varian delta yang disebut sebagai salah satu pemicu lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Waspada Penipuan Tabung Oksigen di Media Sosial, Sudah Banyak Korbannya
Meski begitu, menurut Nadia, mutasi virus corona varian Kappa saat ini masih berstatus varian of interest (VoI), belum menjadi varian of concern (VoC) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Tapi varian delta telah dilabeli WHO sebagai varian of concern (VoC) atau varian yang mengkhawatirkan.
Asl usul virus corona varian Kappa pertama kali ditemukan pada Oktober 2020 di India, dan berasal dari strain yang sama dengan varian delta yaitu B.1.617.
Berdasarkan studi awal modelling WHO ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), varian Kappa diduga bisa berkembang lebih cepat dari varian virus corona lain yang ada di India.
Beberapa bulan yang lalu, para peneliti mulai memperhatikan ada strain mutan yang tengah berkembang di India.
Mereka menyebutnya sebagai mutan ganda, namun memang mungkin ada belasan mutasi yang menyebabkan varian baru.
Varian ini dikhawatirkan juga memiliki kemampuan penularan yang mudah dan cepat serta memiliki potensi mematikan.
Dilansir dari The Guardian, 2 Juni 2021, Kepala Program Penelitian di Kirby Institute mengatakan, varian Kappa mungkin juga mengurangi kemanjuran beberapa vaksin.
Baca Juga: Gary Iskak Divonis Hepatitis C, Pahami Gejala dan Cara Mencegahnya
“Ada juga bukti anekdotal yang datang dari India bahwa Kappa mungkin memiliki presentasi klinis yang sedikit berbeda dengan varian lainnya.
"Jadi, sakit perut, diare, dan gejala gastrointestinal dibandingkan gejala pernapasan,” katanya.
Selain itu, varian Covid-19 ini disebut juga memiliki gejala ruam di sekujur tubuh disertai demam tinggi, batuk, pilek, serta mata merah dan berair.(*)
Baca Juga: 8 Cara Cegah Kuku Berubah Warna dan Hancur, Penyakit Infeksi Jamur Kuku Kaki Onikomikosis