GridHEALTH.id - Meningkatnya kasus Covid-19 dan kasus yang meninggal dunia karenanya, berimbas juga kepada para pengrajin peti mati di DKI Jakarta.
Bagaimana tidak, kasus kematian akibat meningkatnya kasus Covid-19 kali ini, menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Instagramnya, mencapai 10 kali lipat dibandingkan Mei 2021 dan bulan-bulan sebelumnya.
Sejak awal Juli 2021, dimana bulan sebelumnya hanya puluhan kasus kematian, tembus 300-400 kasus.
Karenanya TPU Covid-19 korban Covid-19 di Pondok Ranggon Jakarta Timur yang hanya mampu menampung 4.700 jenazah kini sudah penuh.
Kini pemakaman jenazah Covid-19 dialihkan ke Rorotan, Jakarta Utara.
Baca Juga: 3 Maskapai Penerbangan Indonesia yang Sediakan Vaksin Sinovac dan CoronaVac Gratis Untuk Penumpang
Tak hanya pemerintah dan tim pemakanan yang kini kewalahan menghadapi kondisi seperti saat ini.
Industri peti mati dan pengarjiannya pun kewalahan.
Memang benar, dengan banyaknya yang meninggal karena Covid-19 seperti saat ini, industri pembuatan peti mati kebanjiran order dan untung besar.
Tapi realitanya tidak seperti itu sepenuhnya.
Para pengrajin mengaku kewalahan memenuhi orderan pembuatan peti mati.
Bayangkan saja, saat ini indutri pembuat peti mati saat ini harus memenuhi target hingga 40 peti mati dalam sehari.
Baca Juga: Tips Mengobati Luka Diabetes, Segera Tangani Sekecil Apapun Luka
"Buat sekarang bisa sampai 40 peti keluar per hari," ujar Aris, salah satu pengrajin peti jenazah, Rabu (6/7/2021) siang.
"Ini tertinggi sih, dibanding yang pertama kali," imbuh Aris.
Baca Juga: Indonesia Sudah Terinfeksi Oleh 5 Varian Baru Virus Corona, dari 6 Varian yang Telah Terdeteksi
Dibalik itu Aris mengaku senang ketika mendapat orderan lebih serta penghasilan yang lebih tinggi dari bosnya, karena kebanjiran orderan membuat peti mati.
Tapi, tak dapat dipungkiri, Aris juga merasa iba dan sedih dengan kondisi kematian yang meningkat karena Covid-19.
"Kalau senang ya pasti, penghasilan jadi bertambah juga buat keluarga, tapi kan kalau begini (pesanan banyak) berarti banyak yang meninggal juga, jadi sedih juga," ungkap Aris.(*)
Baca Juga: Pancuran Air di Kamar Mandi Bisa Sebabkan Penyakit Infeksi Paru, Studi