Hal senada diingatkan juga oleh MayoClinic.
Dalam artikelnya dengan judul 'What is vitamin D toxicity? Should I be worried about taking supplements?', disebutkan seseorang bisa keracunan vitamin D.
Kecarunan vitamin D ini disebut hypervitaminosis D. Sebuah kondisi langka namun berpotensi serius.
Nah, keracunan vitamin D biasanya disebabkan oleh suplemen vitamin D dosis besar — bukan karena diet atau paparan sinar matahari.
Untuk diketahui, konsekuensi utama dari keracunan vitamin D adalah penumpukan kalsium dalam darah Anda (hiperkalsemia), yang dapat menyebabkan mual dan muntah, lemas, dan sering buang air kecil.
Keracunan vitamin D dapat berkembang menjadi nyeri tulang dan masalah ginjal, seperti pembentukan batu kalsium.
Supaya hal tersbeut tidak terjadi, Prof Zullies menyarankan sebagai langkah preventif yakni mencegah penyakit dan menjaga kesehatan serta menjaga imunitas, maka dosis vitamin D yang disarankan sekitar 400IU sudah cukup.
Sedangkan, untuk terapi penyembuhan sakit, terutama pada mereka yang terkena Covid-19, maka dosis vitamin D yang dikonsumsi bisa lebih tinggi, yakni 1000IU hingga 5000IU.(*)
Baca Juga: Ada Bantuan 300 Ribu Paket Obat Pasien Covid-19 dan Tabung Oksigen