Sebab rahim yang sudah disayat untuk sesar tidak sebaik yang masih utuh. Sehingga dikhawatirkan terjadi peregangan berlebihan sehingga menimbulkan robekan.
Juga harus dipertimbangkan, setiap sesar akan dilakukan sayatakan di bekas operasi sebelumnya.
Karena ini dikhawatirkan akan membahayakan kondisi ibu.
2. Alami plasenta previa
Plasenta previa merupakan kondisi plasenta yang menempel terlalu rendah di dinding rahim.
Dengan begitu bisa berisiko menghalangi jalan keluar bayi melalui leher rahim.
3. Hamil kembar
Baca Juga: Sumbangkan Rp 2 Triliun untuk Penanggulangan Covid-19, Siapakah Sebenarnya Akidi Tio?
Kehamilan kembar dua, masih bisa untuk melahirkan pervaginam. Itu pun jika ibunya sehat, tidak ada penyulit.
Tapi jika sudah lebih dari 2, misal 3 smapai 5, dan ibu ada penyulit, sesar lebih direkomendasikan daripada pervaginam.
4. Posisi bayi melintang
Posisi bayi melintang atau menyamping di dalam rahim akan membuat bayi butuh dilahirkan secara sesar.
Baca Juga: Penyebab Diare di Masa Kehamilan, Dari Hormon Hingga Bakteri