Dilansir Daily Mail Selasa (27/7/2021), Qurbonbi meninggal dalam usia 64 tahun setelah dirawat selama 10 hari di rumah sakit. Penyebab kematiannya sendiri tidak diketahui.
Tetapi sejumlah dokter di rumah sakit Dushanbe mengungkapkan, Qurbonbi wafat karena Covid-19.
Pakar medis dari Jerman, Rusia, hingga negara tetangga Uzbekistan diundang untuk menyembuhkan Qurbonbi.
Penyelidikan awal menunjukkan, serangan tersebut sudah direncanakan oleh tiga keponakan Presiden Rahmon.
Hanya saja seperti diberitakan RFE/RL, kabar tersebut jelas tidak akan diakui oleh kementerian kesehatan atau otoritas lainnya.
Di konferensi pers, Wakil Menteri Kesehatan Shodikhon Jamshed tidak menjawab pertanyaan jurnalis mengenai penyerangan itu.
Sementara Abdullozoda sama sekali tidak muncul dalam jumpa pers, dengan alasan ketidakhadirannya tak dipaparkan.
Insiden itu muncul setelah negara Asia Tengah tersebut memperoleh jutaan dosis vaksin dari Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Rentan Terinfeksi Jamur Hitam dari India, Sudah Masuk Indonesia