Washington memberikan 1,5 juta dosis vaksin virus corona yang diproduksi Moderna kepada Tajikistan lewat skema Covax.
Keberadaan vaksin itu menguatkan dugaan bahwa corona sudah menyebar di sana, meski sebelumnya dibantah oleh pemerintah setempat.
Setidaknya, 10 orang anggota keluarga Rahmon terpapar corona. Mertuanya, Uzbekbi Asadulloeva, meninggal karena Covid-19 pada 5 Juli.
Kemudian dalam shalat Jumat pekan lalu dilansir Washington Post, imam meminta umat untuk mendoakan menantu Rahmon yang terpapar corona.
Media setempat juga mengabarkan bahwa ipar Rahmon juga terinfeksi virus corona, dan saat ini kondisinya parah.
Meski begitu, seorang pejabat kesehatan kepada Radio Ozodi mengungkapkan pasien dinyatakan negatif virus corona, meski menunjukkan gejala.
Sejak corona mewabah di dunia pada awal 2020, Tajikistan berkoar mereka belum menemukan adanya kasus infeksi selama berbulan-bulan.
Kemudian baru-baru ini, pemerintah setempat mengumandangkan mereka berhasil mengalahkan virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 tersebut.
Meski, dikutip dari Eurasianet, klinik terus melaporkan puluhan kasus harian dan warga yang menunjukkan hasil tes positif mereka.(*)
Baca Juga: Juli 2021 Indonesia Jadi Negara Tertinggi ke 2 Jumlah Kematian Karena Covid-19
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Mereka Meninggal karena Covid-19, Keponakan Presiden Tajikistan Pukuli Menkes"