GridHEALTH.id - Pelembab menjadi salah satu kosmetik yang penting untuk digunakan secara rutin.
Melansir laman insider (5/9/2020), hidrasi sangat penting untuk menjaga kulit tetap sehat.
Menurut ahli kulit kosmetik, Dr. Heidi Waldorf, kulit yang dilembabkan dengan baik akan lebih mungkin mengontrol minyak dengan sendirinya dan terhindar dari kekeringan.
"(Kulit sehat) menahan kelembapan dan terkelupas dengan sendirinya, lembut saat disentuh, dan memantulkan cahaya dengan baik," kata Waldorf.
Menggunakan pelembab juga dapat mencegah penuaan dini seperti kerutan dan garis halus.
Namun lebih jauh, penggunaan pelembab tangan juga ternyata bisa mencegah penularan penyakit.
Diketahui di masa pandemi ini, kita disarakan untuk rutin mencuci tangan, baik itu dengan air dan sabun maupun menggunakan hand sanitizer agar terhindar dari infeksi.
Akan tetapi keseringan melakukan kebiasaan tersebut rupanya bisa membuat kulit tangan kita menjadi kering dan pecah-pecah.
Baca Juga: Tak Perlu Keluar Rumah, Ini 4 Tips Belanja Kosmetik Online di Era Pandemi Covid-19
Dijelaskan dokter penyakit menular anak di Nemours/Alfred I. duPont Hospital for Children di Amerika Serikat, Craig Shapiro, bahwa kulit yang rusak akan membuat sabun dan produk pembersih dengan alkohol tidak berfungsi dengan baik.
Selain itu, ketika kulit pecah-pecah, kita akan merasa tidak nyaman dan akan cenderung lebih sedikit mencuci tangan.
Kondisi ini akan memengaruhi pencegahan penyebaran kuman dan infeksi penyebab penyakit.
Tangan yang pecah-pecah dan luka juga lebih rentan terhadap infeksi.
"Dinding penghalang kulit yang rusak memungkinkan kuman dan bakteri masuk dan menyerang daerah kulit," ujarnya dilansir dari Kompas.com (2/4/2020).
Dikatakan penasihat medis senior dan Jurubicara PM Paediatrics, Christina Johns, seperti dilansir the Sydney Morning Herald, bahwa setiap mikroba secara teknis dapat masuk melalui luka yang terbuka, meski virus corona cenderung masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan.
Potensi penularan melalui kulit biasanya terjadi pada bakteri kulit yang khas, seperti infeksi staph and strep.
Johns dan Shapiro menegaskan, menjaga kelembapan tangan dapat mengurangi pelepasan mikroba dari kulit.
Selain itu, menggunakan pelembab juga merupakan bagian dari menjaga kebersihan yang penting dalam melindungi kita dari infeksi virus.
Johns merekomendasikan untuk memilih pelembap bertekstur tebal dan lembut dalam bentuk salep daripada mengandalkan krim atau lotion.
Sebab, pelembap krim dan lotion bisa saja mengandung alkohol sehingga semakin menyebabkan tangan kering.
Selain itu, Shapiro juga merekomendasikan memilih sabun atau hand sanitizer yang lembut serta menghindari parfum dan pewarna karena akan membuat kulit iritasi.
Dokter penyakit menular dan kepala petugas kesehatan di University of Michigan, Preeti Malani juga mengungkap pandangannya.
Dia mengatakan, pelembap tidak perlu digunakan terlalu sering, dan produk yang dipilih juga tidak harus mahal.
Merek yang bebas didapatkan di pasaran juga bisa berfungsi dengan baik.
Pelembap bekerja dengan mengunci kelembapan yang ada pada kulit.
Sehingga, waktu yang ideal untuk menggunakannya adalah setelah mencuci tangan, ketika kulit dalam keadaan terhidrasi.
"Saat tidur, gunakan pelembap berkualitas baik, dan efektif," katanya.
Untuk memaksimalkan higienitas, usahakan tidak berbagi produk pelembap dengan orang lain.
Sebab, kita tentunya tidak ingin tangan-tangan kotor orang lain menyentuh pump atau tutup produk pelembap kita.
"Sentuhlah kemasan sesedikit mungkin. Lebih sedikit sentuhan adalah praktik umum terbaik yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi penyebaran kuman dan mikroba," kata Johns.(*)
Baca Juga: Tanda Awal Infeksi Kulit Akibat Merkuri Pada Kosmetik, Ini Cirinya
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL