GridHEALTH.id - Kulit bayi rentan mengalami masalah kulit, bahkan sejak baru lahir.
Aneka masalah kulit bayi dan solusinya telah diulas pada artikel sebelumnya dengan judul; 'Masalah Kulit Bayi dan Penanganannya, Mulai dari Kulit Kasar, Terdapat Benjolan Hingga Bercak Merah'.
Untuk mengetahui lebih jelas bisa klik di SINI.
Baca Juga: Ada 5 Indra Manusia yang Terpengaruh Oleh Infeksi Covid-19, Termasuk Pendengaran
Salah satu solusi yang termasuk pencegahan bayi mengelami masalah kulit, tidak lain dan tak bukan adalah perawatan kulit.
Jadi dalam merawat kulit tidak saja kebutuhan orang dewasa, tapi bayi juga.
Untuk perawatan kulit bayi tidak bisa disamakan dengan pada orang dewasa.
Menurut dokter kulit Johns Hopkins Children's Center Kate Püttgen, M.D, dikutip dari Johns Hopkins Medicine, pada artikel 'Newborn Skin 101', Perawatan kulit bayi neonatal adalah “lebih sedikit lebih banyak” dan “lembut dan sederhana.”
Baca Juga: Masalah Kulit Bayi dan Penanganannya, Mulai dari Kulit Kasar, Terdapat Benjolan Hingga Bercak Merah
Ketahuilah bayi tidak memerlukan rejimen perawatan kulit yang rumit.
Jadi perawatan kulit bayi sejatinya jauh lebih simpel dari perawatan kulit dewasa.
Mandi seminimal mungkin untuk menghindari pengupasan kulit dari minyak alami pelindungnya.
Jadi menurut Püttgen, bayi cukup mandi dua atau tiga kali seminggu.
Penting juga diketahui, kulit bayi sangat menyerap sehingga sangat penting untuk menggunakan produk yang bebas pewangi dan antialergi.
Baca Juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Masalah Lutut Menahun Seperti Osteoartritis
Hindari parfum dan pewarna, yang dapat mengiritasi kulit bayi baru lahir secara serius.
Apalagi pada kulit bayi prematur yang ekstra rapuh, ini memerlukan perhatian khusus.
Menurut Püttgen, kulit bayi prematur tidak mampu menahan kelembapan dengan baik, yang membuatnya lebih tipis, lebih kering, dan mudah 'patah'.
Karenanya Püttgen merekomendasikan untuk mengoleskan petroleum jelly setiap hari untuk mengunci kelembapan dan memperkuat fungsi penghalang kulit, pada bayi prematur.Perlindungan matahari
Perlindungan matahari adalah topik lain yang menyebabkan banyak kebingungan, kata Püttgen.
Baca Juga: Gejala Diabetes Gestasional yang Bisa Dideteksi, Ibu Hamil Wajib Tahu
“Orang tua tahu bahwa perlindungan matahari sangat penting, namun banyak yang ragu untuk menggunakan tabir surya,” katanya.
Menghindari paparan sinar matahari adalah perlindungan terbaik, kata Püttgen, untuk bayi.
Gunakan penghalang fisik seperti pakaian, topi, dan penutup kereta dorong setiap kali membawa bayi keluar.
Tabir surya, meskipun umumnya tidak berbahaya, harus dihindari jika memungkinkan karena Food and Drug Administration belum mempelajari keamanannya pada bayi di bawah usia 6 bulan.
Baca Juga: Hasil Investigasi Jurnalis Australia Sharri Markson; Penyebab Pandemi Covid-19 ada di WIV
Jika paparan sinar matahari tidak dapat dihindari, pilihlah tabir surya hipoalergenik bebas pewangi yang mencantumkan seng oksida dan/atau titanium dioksida sebagai bahan aktif.
Tabir surya ini dikenal sebagai tabir surya fisik, kedua bahan ini memblokir sinar UV.
Sebaliknya, tabir surya kimia dengan bahan aktif seperti octylcrylene, avobenzone, octinoxate, mexoryl dan octisalate, cenderung menyerap dan “melucuti” sinar UV sebelum dapat merusak kulit.(*)
Baca Juga: Penyakit Infeksi TBC 10 Besar Penyebab Kematian di Dunia, Batuk Berkepanjangan Cirinya