GridHEALTH.id - Haemophilus influenzae tipe b (HIB) adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan sejumlah penyakit serius, terutama pada anak.
Infeksi HIB dulunya merupakan masalah kesehatan yang serius di Inggris, tetapi imunisasi rutin terhadap HIB, yang diberikan kepada bayi sejak 1992, penyakit infeksi ini pun sekarang bisa diminimalisir.
Sedangkan sejumlah kecil kasus yang terjadi saat ini, sebagian besar HIB menyerang orang dewasa dengan kondisi medis jangka panjang yang mendasarinya, daripada anak-anak.
Dilansir dari Kidshealth.org (10/2019), gejala infeksi HIB tergantung pada jenis penyakit yang ditimbulkannya. Misalnya:
Baca Juga: 2 Kondisi yang Meningkatkan Risiko Amputasi Pada Penyandang Diabetes
- Meningitis: Ini adalah infeksi selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.
Dapat menyebabkan demam, sakit kepala, leher kaku, dan muntah.
Bayi yang sangat kecil mungkin mengalami kejang, tidak menyusu dengan baik, atau menjadi sangat rewel atau mengantuk.
Penyakit yang mengancam jiwa ini membutuhkan pengobatan segera.
- Epiglotitis: Infeksi tenggorokan yang parah ini dapat membuat sulit menelan atau berbicara.
Seseorang mungkin ngiler dan sulit bernapas. Ini juga bisa mengancam jiwa jika tidak segera diobati.
- Pneumonia: Infeksi paru-paru ini dapat menyebabkan demam, batuk, dan kesulitan bernapas.
- Selulitis: Infeksi kulit ini membuat area kulit menjadi merah, nyeri, dan bengkak.
- Arthritis: Infeksi sendi ini dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kemerahan pada sendi.
- Infeksi telinga: Ini adalah penyebab umum sakit telinga.
Baca Juga: Wajib Diketahui, Inilah Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Terbaru!
Pengobatan HIB
Bakteri HIB dapat hidup di hidung dan tenggorokan orang sehat, dan biasanya tidak menimbulkan gejala apapun.
Bakteri biasanya menyebar dengan cara yang mirip dengan virus pilek dan flu, melalui tetesan cairan yang terinfeksi saat batuk dan bersin.
Bakteri dapat disebarkan oleh orang sehat yang membawa bakteri tersebut, serta mereka yang sakit dengan infeksi HIB.
Menghirup tetesan (droplet) yang terinfeksi atau memindahkannya ke saluran pernapasan dari permukaan yang terkontaminasi dapat memungkinkan bakteri menyebar lebih jauh ke dalam tubuh kita, menyebabkan salah satu infeksi yang disebutkan di atas.
Baca Juga: Akibat ONS Remaja Perempuan di Jabar Tak Sadar Terinfeksi HIV, Untung Ada yang Menolongnya
Untuk pengobatannya sendiri, dokter biasanya akan mengobati penyakit HIB dengan antibiotik untuk membunuh bakteri.
Melansir dari nhs.uk (27/8/2019), banyak anak yang terkena infeksi HIB menjadi sangat sakit dan membutuhkan pengobatan dengan antibiotik di rumah sakit.
Meningitis adalah penyakit paling parah yang disebabkan oleh HIB. Bahkan dengan pengobatan, 1 dari setiap 20 anak dengan meningitis HIB akan meninggal.
Mereka yang bertahan hidup mungkin memiliki masalah jangka panjang, seperti gangguan pendengaran, kejang, dan ketidakmampuan belajar.
Perawatan lain yang digunakan tergantung pada penyakit yang disebabkan oleh infeksi HIB.
Mencegah Penyakit Infeksi HIB
Baca Juga: 7 Panduan Aman Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19 di FasKes
Namun sama seperti yang lainnya, HIB ini akan jauh lebih baik dihindari daripada diobati.
Cara utama untuk mencegah penyakit HIB adalah memastikan bahwa anak-anak mendapatkan vaksin Hib sejak bayi.
Vaksin ini sangat efektif, anak-anak biasanya mendapatkan vaksin sebagai serangkaian suntikan pada usia:
- 2 bulan
- 4 bulan
- 6 bulan (beberapa merek vaksin tidak memerlukan suntikan 6 bulan).
Baca Juga: Preeklamsia, Penanganan dan Perawatan Pasca Melahirkan
Mereka mendapatkan dosis booster pada usia 12-15 bulan.
Anak-anak yang belum mendapat vaksin HIB atau tidak mendapatkan semua suntikan, harus menjauhi siapa pun yang mungkin menderita penyakit HIB, sampai mereka mendapatkan semua dosis vaksin HIB.
Jika anak tidak mendapatkan vaksin HIB saat bayi, bicarakan dengan dokter. Sebagian besar anak di atas usia 5 tahun tidak memerlukan vaksin.
Tetapi mungkin direkomendasikan untuk anak-anak dengan masalah sistem kekebalan, seperti asplenia (limpa yang hilang atau rusak), penyakit sel sabit, HIV, atau kanker.(*)
Baca Juga: Imunisasi HIB Wajib Sesuai Jadwal Agar Bayi Terhindar Radang Otak