Tahap 1: Infeksi HIV Akut
Dalam 2 sampai 4 minggu setelah terinfeksi HIV, sekitar dua pertiga orang akan mengalami penyakit seperti flu. Ini adalah respons alami tubuh terhadap infeksi HIV.
Gejala seperti flu dapat meliputi:
- Demam
- Panas dingin
- Ruam
- Keringat malam
- Nyeri otot
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ulkus mulut
Gejala-gejala ini dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Tetapi beberapa orang tidak memiliki gejala sama sekali selama tahap awal HIV ini.
Jangan berasumsi bahwa kita mengidap HIV hanya karena memiliki salah satu dari gejala-gejala ini, sebab gejalanya bisa mirip dengan yang disebabkan oleh penyakit lain.
Tetapi jika kita berpikir mungkin telah terpapar HIV, lakukan tes HIV.
Tahap 2: Latensi Klinis
Pada tahap ini, virus HIV masih berkembang biak, tetapi pada tingkat yang sangat rendah.
Orang-orang di tahap ini mungkin tidak merasa sakit atau memiliki gejala apa pun.
Tahap ini juga disebut infeksi HIV kronis.
Tanpa pengobatan HIV, orang dapat bertahan dalam tahap ini selama 10 atau 15 tahun, tetapi beberapa melewati tahap ini lebih cepat.
Jika kita meminum obat HIV setiap hari, persis seperti yang ditentukan dan mendapatkan serta mempertahankan viral load yang tidak terdeteksi, kita dapat melindungi kesehatan dan secara efektif tidak berisiko menularkan HIV ke pasangan seksual.
Tetapi jika viral load terdeteksi, kita dapat menularkan HIV selama tahap ini, bahkan ketika kita tidak memiliki gejala.
Penting untuk mengunjungi penyedia layanan kesehatan secara teratur untuk memeriksa viral load bagi orang yang terpapar HIV.
Baca Juga: Mengetahui Gejala AIDS, Akibat Sindrom HIV yang Tidak Diobati