GridHEALTH.id - Vaksin hanya diberikan pada mereka yang sehat secara fisik.
Jadi mereka yang sedang sakit, tidak boleh divaksin.
Tak terkecuali divaksin Covid-19 yang saat ini sedang menjadi program pemerintah dan disuntikan secara gratis.
Baca Juga: Hari Osteoporosis Sedunia, 6 Cara Mencegah Pengeroposan Tulang
Bagaimana dengan penyandang komorbid?
Diketahui penyang komorbid adalah mereka yang menyandang penyakit kronis, seperti darah tinggi, diabetes, autoimune, dan lain sebaginya.
Penyakit komorbid umumnya tidak bida disembuhkan, tapi bisa dikontrol alias dikendalikan, sehingga penyandangnya bisa hidup normal dengan batasan-batasan tertentu.
Bagaiamana dengan program vaksinasi Covid-19 kepada para penyandang komorbid?
Baca Juga: Rekomendasi Olahraga Bagi Penyandang Diabetes dan Tips Aman Melakukannya
Hal inilah yang banyak dikhawatirkan, sebab vaksin pada intinya untuk orang sehat, penyandang komorbid adalah mereka hidup dengan kondisi penyakit tertentu.
Mengenai hal ini, menurut Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P (K), "Semua komorbid layak divaksin asalkan dalam kondisi stabil, tidak ada serangan dan dalam keadaan tidak sedang sakit," jelas Erlina Burhan di Jakarta pada Rabu (20/10/2021), dikutip dari Antara (20/10/2021).
Jadi pada intinya vaksin Covid-19 aman bagi pasien komorbid atau memiliki penyakit penyerta.
Pada kesempatan lain, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) Prof Hindra Irawan Satari juga memberi imbauan serupa.
Menurutnya, vaksin tidak akan memperparah penyakit yang sudah diderita sebelumnya.
Baca Juga: Mereka yang Kecanduan Narkoba Lebih Berisiko Mengalami Infeksi Terobosan Covid-19, Studi
"Vaksin tidak menyebabkan gula darah naik dan tidak menaikkan tensi juga. Kalau disuntikkan ke orang dengan komorbid sakit jantung, tidak akan sebabkan sakit jantung dan sebagainya," urai Hindra.
Sebab itu, ia menekankan pentingnya calon peserta vaksinasi mengendalikan penyakit yang mereka alami.
"Minum obat, kontrol, setelah sehat baru divaksin," tambah Hindra.
Ia meminta seluruh calon peserta vaksinasi untuk memastikan bahwa penyakit yang mereka alami tidak kambuh.
Baca Juga: Aneka Kesalahan Mengejan Saat Melahirkan Normal yang Harus Dihindari
Erlina pun mengingatkan, terutama pada lansia untuk waspada dengan gejala penyakit yang timbul sebelum menjalani vaksinasi, terutama bagi penyandang autoimun.
"Kalau masih bengkak dan sakit, bukan hanya autoimun, penyakit lain kalau masih sakit tidak boleh divaksin," ujar Erlina.
Sebab itu, Erlina mengatakan, pemerintah memberlakukan tahapan skrining bagi peserta vaksinasi COVID-19 yang tujuannya untuk mencegah efek buruk bagi penerima vaksin.
Baca Juga: Saat Hamil Menjadi Pelupa Wajar, Alasannya Adalah Karena Aneka Hal Ini
"Karena ada risiko KIPI di kalangan penerima vaksin. Kalau ada yang sedang sakit, dapat memperparah kondisi penerima vaksin," beber Erlina.
Karenanya syarat utama penyandang komorbid divaksin Covid-19, "Komorbidnya perlu dikendalikan, diobati dan dikontrol. Kalau sudah terkontrol, aman divaksin," ujar Erlina.(*)
Baca Juga: Tahukah, Kenapa Ibu Hamil Ngidam Makanan Pada Trimester Pertama dan Kedua?