Sementara pengecekan kesehatan bayi berdasarkan kualitasnya, menurut dokter Dinda, dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium.
“Kita melihat zat besinya, modalnya cukup enggak selama kehamilan. Zat besi itu ‘kan gunanya untuk memberikan oksigen ke otak bayinya, untuk pembentukan,” kata dokter Dinda.
Baca Juga: Risiko Kehamilan di Usia 20 Tahun Hingga 40 Tahun, Wajib Dicatat!
Dalam pemeriksaan darah di laboratorium ini, dilihat juga apakah kalsium dan vitamin D yang diterima oleh bayi sudah cukup atau belum untuk memenuhi kebutuhan bayi.
“Kalsium itu ‘kan gunanya untuk pembentukan gigi. Vitamin D-nya untuk rangka-rangka otot. Itu semua penunjang dan bisa dilihat dari pemeriksaan laboratorium darah,” jelasnya.
Dokter Dinda mengakhiri pembicaraan mengenai kesehatan janin dengan mengatakan, “Jadi, kita melihat bayi sehat bukan hanya kuantitas, bukan hanya berat dan panjang, tapi juga kualitas dari (hasil) pemeriksaan laboratorium.”