GridHEALTH.id - Ibu hamil perlu menjalani pemeriksaan kandungan selama masa kehamilan.
Pemeriksaan tersebut, mulai dijalani oleh ibu hamil ketika mereka mengetahui tentang status kehamilannya.
Kontrol kandungan yang dilakukan oleh ibu hamil, tidak hanya sekadar untuk mengetahui kesehatan dirinya selama mengandung.
Baca Juga: Cara Deteksi Potensi Persalinan Sesar Pada Ibu Hamil dengan Teknologi Digital
Pemeriksaan kehamilan juga bertujuan untuk mencari tahu, bagaimana kesehatan dan tumbuh kembang janin yang ada dalam kandungan.
Baca Juga: Lakukan Hal Ini Agar Ibu dan Janin Tetap Sehat Selama Pandemi Covid-19
Dalam proses pemeriksaan, terdapat sejumlah parameter untuk mengetahui kondisi kesehatan janin di dalam kandungan.
Hal tersebut diungkapkan oleh dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr Dinda Derdameisya, Sp. OG dari Brawijaya Hospital Antasari, Jakarta.
Kepada GridHEALTH dalam liputan khusus, Senin (25/10/2021), dokter Dinda menjelaskan bahwa kesehatan bayi dalam kandungan dilihat berdasarkan kualitas dan kuantitas.
“Jadi penilaian perkembangan bayi bisa dibagi menjadi dua, kuantitas dan kualitas. Kalau kuantitas, kita bisa melihat besarnya bayi, organnya bayi, panjangnya bayi itu dari pemeriksaan usg (ultrasonografi),” ujarnya.
Baca Juga: Mengenal USG Transvaginal dan Transrektal, Pemeriksaan untuk Cari Tahu Gangguan Organ Reproduksi
Kuantitas kesehatan bayi dalam kandungan juga bisa dilihat berdasarkan kondisi air ketubannya dan jumlah jari yang sudah terbentuk.
Sementara pengecekan kesehatan bayi berdasarkan kualitasnya, menurut dokter Dinda, dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium.
“Kita melihat zat besinya, modalnya cukup enggak selama kehamilan. Zat besi itu ‘kan gunanya untuk memberikan oksigen ke otak bayinya, untuk pembentukan,” kata dokter Dinda.
Baca Juga: Risiko Kehamilan di Usia 20 Tahun Hingga 40 Tahun, Wajib Dicatat!
Dalam pemeriksaan darah di laboratorium ini, dilihat juga apakah kalsium dan vitamin D yang diterima oleh bayi sudah cukup atau belum untuk memenuhi kebutuhan bayi.
“Kalsium itu ‘kan gunanya untuk pembentukan gigi. Vitamin D-nya untuk rangka-rangka otot. Itu semua penunjang dan bisa dilihat dari pemeriksaan laboratorium darah,” jelasnya.
Dokter Dinda mengakhiri pembicaraan mengenai kesehatan janin dengan mengatakan, “Jadi, kita melihat bayi sehat bukan hanya kuantitas, bukan hanya berat dan panjang, tapi juga kualitas dari (hasil) pemeriksaan laboratorium.”