Gejala umum keratokonjungtivis yang paling sering terjadi, yakni menimbulkan rasa tidak nyaman, iritasi mata, pruritis, sensitivitas terhadap cahaya, penglihatan kabur kecil (sering intermiten), dan epifora.
Sedangkan tanda-tanda umum yang muncul, menurut jurnal yang dipublikasikan di National Center of Biotechnology Information, yakni injeksi konjungtiva, kemosis konjungtiva, dan keluarnya cairan dari mata.
Baca Juga: Endoftalmitis, Peradangan Mata Bagian Dalam Akibat Infeksi Bakteri
Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi keratokonjungtivitis, biasanya akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan gejalanya.
Sebelum pergi menemui dokter, perawatan yang mungkin bisa dilakukan yakni dengan tidak menggaruk mata, meskipun terasa gatal, karena ini dapat memperburuk keadaan.
Untuk meredakan rasa gatal karena keratokungtivis vernalis, hal yang bisa dilakukan yaitu dengan menghindari alergen atau penyebab alergi.
Selain itu, tidak merokok atau jauhi asap rokok dan lembabkan udara dengan humidifier. Kombinasi pengoabatan lain terkadang juga diperlukan, seperti penggunaan antihistamin topikal, gel dan salep pelembab bebas pengawet, agen antiinflamasi nonsteroid, dan kortikosteroid topikal. (*)