"Semua pemerintah harus segera melanjutkan dan mempercepat upaya untuk memastikan setiap warganya dapat mengakses layanan kesehatan tanpa takut akan konsekuensi finansial," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Kompas.com (13/12/2021), yang mengutip Channel News Asia, Senin (13/12/2021).
Karenanya Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak pemerintah dunia untuk meningkatkan fokus pada sistem perawatan kesehatan.
Sistem kesehatan ini pun harus universal. Artinya, setiap orang di dunia berhak mendapat akses ke layanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa kesulitan keuangan.
Sedangkan menurut Direktur Global untuk Kesehatan, Nutrisi, dan Populasi Bank Dunia, Juan Pablo Uribe, pemerintah dunia diminta meningkatkan anggaran kesehatan, utamanya selama pandemi masih ada.
Baca Juga: Gejala Scabies, Penyakit Infeksi yang Umum Terjadi di Daerah Tropis
“Dalam ruang fiskal yang terbatas, pemerintah harus membuat pilihan sulit untuk melindungi dan meningkatkan anggaran kesehatan,” kata Juan Pablo Uribe.
Sebagai informasi, pandemi memperburuk keadaan layanan kesehatan yang mampu diakses. Tercatat, cakupan imunisasi turun untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir.
Di samping itu, kematian akibat tuberkulosis dan malaria meningkat selama pandemi Covid-19.
Kapan Bisa Bangkit Dari Krisis
Mengenai krisis erkonomi akibat pandemi Covid-19, Guru Besar Fakultas Ekononi dan Bisnis Unpad Prof Arief Anshory Yusuf pada Sarasehan Pemulihan Ekonomi Pasca-Covid-19 bertajuk Membangun Ekonomi yang Adaptif dan Resiliens yang digelar secara virtual Sabtu (11/12/2021) yang digelar Unpad, IKA Unpad, dan Deloitte, mengatakan pandemi telah menimbulkan persoalan karena menambah ketimpangan antara kaum kaya dan kaum miskin.
Di masa pemulihan, golongan kaya mampu pulih lebih cepat dibanding kaum miskin sehingga menjadikan persoalan baru yang harus dihadapi.
Baca Juga: Bruselosis Penyakit Infeksi Akibat Bakteri, Begini Cara Mencegahnya