Find Us On Social Media :

Harus dan Jangan Dilakukan Pasca Sesar Supaya Luka Melahirkan Cepat Sembuh

Risiko luka pasca melahirkan caesar perlu diwaspadai wanita.

GridHEALTH.id - Melahirkan sesar atau c-section kini banyak menjadi pilihan para ibu karena dianggap tidak akan terasa menyakitkan.

Meski demikian, perlu diketahui bahwa melahirkan caesar rupanya memiliki risiko yang tak bisa dianggap sepele.

Misalnya saja, luka sayatan pasca operasi yang bisa saja tak kunjung sembuh lantaran wanita tidak tepat dalam merawatnya.

Dijelaskan pada laman mayoclinic.org (12/6/2020), persalinan sesar adalah prosedur pembedahan yang digunakan untuk melahirkan bayi melalui sayatan di perut dan rahim.

Operasi sesar mungkin direncanakan sebelumnya jika ibu mengalami komplikasi kehamilan atau mereka pernah menjalani operasi caesar sebelumnya dan tidak mempertimbangkan kelahiran normal setelah operasi caesar (VBAC).

Seringkali, bagaimanapun, kebutuhan untuk operasi sesar pertama kali tidak menjadi jelas sampai persalinan sedang berlangsung.

Jika wanita harus menjalani operasi sesar baiknya mereka mengetahui apa yang harus dan jangan dilakukan pasca sesar.

Baca Juga: Setelah Melahirkan Wanita Berisiko Terkena Wasir, Begini Pengobatannya

Hal ini untuk mencegah terjadinya risiko luka yang bisa berakibat fatal jika tidak dirawat dengan baik.

Dilansir dari laman intermountainhealthcare.org (10/9/2020), berikut apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan wanita setelah melahirkan caesar supaya luka yang dialami cepat sembuh.

Harus dilakukan:

- Luangkan waktu untuk duduk dan menjalin ikatan dengan bayi.

- Beristirahatlah saat lelah.

- Berjalan setiap hari. Berjalan membantu mencegah pembekuan darah dan sembelit.

- Pegang bantal di atas sayatan ketika perlu batuk atau tertawa.

- Mandi seperti biasa.

- Hubungi konsultan laktasi jika kesulitan menyusui.

Baca Juga: Hindari 3 Kesalahan Ini Saat Melahirkan Normal, Supaya Persalinan Lancar

Jangan dilakukan:

- Mengangkat sesuatu yang lebih berat dari bayi.

- Menggunakan tampon atau douche, kecuali sampai mendapat izin dokter.

- Mandi sebelum sayatan sembuh dan pendarahan pascapersalinan berhenti.

- Berpartisipasi dalam aktivitas yang ketat atau melakukan latihan otot inti, sebelum dokter mengizinkan untuk beraktivitas.

- Berhubungan seks, sebelum dokter mengatakan bisa.

- Takut saat meminta bantuan.

- Naik tangga berulang kali.

- Berendam di kolam renang umum atau kolam air panas.(*)

Baca Juga: Berapa Kali Perempuan Bisa Melahirkan Dengan Cara Sesar, Boleh Hingga 4 Kali?