GridHEALTH.id - Setelah pasien N mengejutkan masyarakat Indonesia sebagai pasien pertama varian Omicron yang terdeteksi di Indonesia.
Ada lagi berita pasien kedua yang terdeteksi varian Omicron.
Pasien kedua yang terdeteksi varian omicron tersebut ternyata anak perempuan usia 8 tahun.
Diberitakan penularan terjadi setelah pasien kembali dari Nigeria bersama keluarganya, dan transit terlebih dahulu di Qatar.
Anak perempuan usia 8 tahun tersebut diketahui tidak menunjukkan gejala.
Kini telah ditempatkan ditempat isolasi rumah selama 14 hari sejak 7 Desember lalu.
Kontak erat dengan anak usia 8 tahun tersebut langsung dilacak.
Paling dekat adalah ibu, saudara perempuan, ayah, dan sopir taksi.
Ibu dan adik perempuannya juga dinyatakan negatif, lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan. Mereka semua masih dikarantina.
Baca Juga: Solusi Efektif Melindungi Diri dari Varian Omicron yang Kini Sudah ada di Indonesia
Anak usia 8 tahun tersebut di Malaysia.
Prihal penemuan kasus kedua varian Omicron tersebut di Malaysia diumumkan Kementerian Kesehatan pada Kamis (16/12/2021).
Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan, ada 18 lagi kemungkinan kasus yang saat ini sedang menjalani sekuensing genom untuk menentukan jenis variannya.
Hasil pengujian kasus-kasus ini diperkirakan akan diketahui besok, Jumat (17/12/2021).
Prihal kasus pasien kedua varian Omicron, anak perempuan usia 8 tahun, Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengumumkan, anak perempuan tersebut bersama ibu dan saudaranya tiba di Malaysia pada 5 Desember 2021 setelah transit di Doha, Qatar.
Lalu mereka menjalani tes RT-PCR kedua setibanya di KLIA, dan kemudian ditempatkan di bawah karantina.
Baca Juga: Varian Omicron Menginfeksi 5 Orang Lagi di Indonesia, Menkes Budi: Sudah Diisolasi
Hasil tes untuk tes RT-PCR kedua keluar dua hari kemudian pada 7 Desember.
Dikonfirmasi sebagai kasus Omicron pada 14 Desember.
Secara klinis anak perempuan usia 8 tahun tersebut tidak menunjukkan gejala dan telah ditempatkan di bawah isolasi rumah selama 14 hari sejak 7 Desember.
Mneurut Khairy dilansir The Star, ibu dan adik perempuan anak perempuan tersebut dinyatakan negatif saat tiba di Malaysia pada hari kelima dan pada hari ke-11. Mereka juga tanpa gejala.
Baca Juga: Pasien N Terkonfirmasi Positif Varian Omicron Setelah di Tes Ulang Negatif
Kontak dekat lainnya dalam kasus ini adalah seorang sopir taksi, serta ayahnya yang tiba di Malaysia pada 12 Desember dan sedang dikarantina.
"Hasil tes untuk ayahnya pada saat kedatangan negatif," kata Khairy.Tes terhadap sopir taksi yang tidak menunjukkan gejala itu masih terus dilakukan, kata Menkes.
Saat ini sedang ditelusur 35 kontak lain dalam penerbangan gadis anak perempuan usia 8 tahun tersebut.
Baca Juga: Masih Menolak Vaksin? 2 Tokoh Antivaksin Meninggal Karena Covid-19
Semuanya dites negatif pada saat kedatangan dan pada Hari ke-5.
“Pemantauan terhadap kontak dekat yang teridentifikasi akan dilakukan secara menyeluruh dari waktu ke waktu,” kata Khairy.
Dia juga mengumumkan bahwa Nigeria telah ditempatkan pada daftar negara berisiko tinggi dan mereka yang memasuki Malaysia dari negara itu harus memakai perangkat pengawasan digital.(*)
Baca Juga: Kaki Diabetes Bisa Berujung Amputasi, Cegah dengan Kenali Gejalanya