GridHEALTH.id - Sindrom tourette adalah kondisi yang menganggu sistem saraf.
Orang yang mengidap sindrom ini, akan mengalami tics, gerakan berulang dan mengeluarkan kalimat yang tidak terkontrol.
Sindrom tourett biasanya akan muncul pada usia 2 hingga 15 tahun, dikutip dari Mayo Clinic, Sabtu (25/12/2021).
Sindrom tourette terbilang cukup langka, karena hanya dialami oleh satu dari 160 anak-anak.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Sering Alami Diare Tanpa Sebab, Ini Gejalanya
Penyebab sindrom tourette tidak diketahui. Tapi kemungkinan ini dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan.
Ibu Perokok Beriko Lahirkan Anak dengan Sindrom Tourette
Pria memiliki risiko empat kali lebih tinggi mengidap penyakit ini, dibandingkan dengan wanita.
Baca Juga: Hati-hati, Ini yang Terjadi Ketika Diabetes Sudah Menyerang Saraf
Anak bayi yang dilahirkan dari ibu dengan kebiasaan merokok atau memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik saat hamil, juga berisiko alami sindrom tourette.
Dilansir dari Cleveland Clinic, Sabtu (25/12/2021), tic yang merupakan gejala sindrom tourette, dibagi menjadi dua kualifikasi.
Baca Juga: Waktu yang Dibutuhkan Untuk Penyembuhan Pasien Pendarahan Otak
Kompleks: Gerakan berulang yang melibatkan beberapa otot tubuh. Contohnya menyentuh atau mengendus sesuatu, melompat-lompat, dan mengulang-ulang satu kalimat yang sama.
Simple: Gerakan yang hanya melibatkan sedikit otot tubuh, seperti berkedip, mengangkat bahu, mengerutkan hidung, dan batuk.
Gejala Sindrom Tourette
Baca Juga: Sindrom Brugada, Kelainan Irama Jantung Langka Namun Mengancam Nyawa
Sebelum gejalanya muncul, pengidap sindrom ini akan merasa gatal dan kesemutan. Sehingga harus bergerak.
Gejala sindrom tourette bisa memburuk jika orang yang mengalaminya sedang sakit, cemas, stres, atau bahkan terlalu senang.
Sindrom tourette biasanya akan membaik ketika anak tumbuh dewasa. Tapi ada juga yang tetap mengalaminya dan bahkan kondisinya jauh lebih memburuk.
Sindrom ini sering dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD), depresi, dan obssesive-complusive disorder (OCD).
Baca Juga: Merasa Mual Saat Sedang Cemas? Lakukan Hal Ini untuk Mengatasinya
Tic yang ringan dan tidak mengganggu keseharian, tidak memerlukan perawatan.
Akan tetapi jika gerakannya sudah berlebih dan jadi sering mengeluarkan kalimat yang tidak terfilter, minum obat atau ikut terapi perilaku jadi solusinya.
Sindrom tourette tidak bisa dicegah. Tapi deteksi dini dan perawatan yang tepat, sangat membantu mengurangi risiko keparahan.(*)