Nah, sisa plasenta yang tertinggal di dalam rahim selama lebih dari 30 menit disebut retensio plasenta.
Rahim yang tidak bersih rentan infeksi serta perdarahan. Guna menghindari terjadinya retensio plasenta, setelah plasenta dilahirkan, dokter ataupun penolong persalinan akan memeriksa dan memastikan bahwa seluruh plasenta telah berhasil dikeluarkan dari rahim.* Terjadi persalinan macet atau berjalan sangat lama dan kontraksi kurang bagus.Biasanya hal ini disebabkan oleh pemeriksaan dalam.
Untuk mengurangi risiko tersebut, pemeriksaan dalam sebaiknya dibatasi maksimal tiga kali hingga saat persalinan.
Selain itu, dokter ataupun penolong persalinan yang akan melakukan pemeriksaan dalam diwajibkan membersihkan tangannya dengan sabun atau cairan disinfektan.
Baca Juga: Peradangan Mulut Rahim Servisitis Bisa Disebabkan Penyakit Infeksi, Kenali Gejalanya Ini
Sarung tangan yang digunakan pun harus dalam kondisi bersih dan telah melalui proses sterilisasi.
* Ketuban pecah sebelum waktunya.Oleh karena itu, dalam waktu 6 hingga 8 jam setelah ketuban pecah, ibu sudah harus ke rumah sakit.
Kecuali bila sebelumnya sudah diberitahu bahwa bayinya melintang, maka saat ketuban pecah tidak boleh menunda lagi, harus langsung ke rumah sakit untuk berbaring agar tali pusar tidak turun dan membahayakan janin.* Kebersihan yang tak terjaga pada organ intim/luka bekas operasi.
Baca Juga: Kasus Varian Omicron Bertambah, Masyarakat Diminta Tunda Pergi ke Luar Negeri