Sebab, sama seperti virus corona awal varian Omicron tetap memengaruhi sistem saluran pernapasan.
"Pasien juga sering mengeluh bahwa mereka merasa ingin mengeluarkan dahak tetapi tidak mampu melakukannya meskipun batuk berulang kali," terangnya.
3. Merasa kelelahan dan lemas
Banyak pasien Omicron juga mengaku mudah kelelahan dan lemas setiap hari setelah terinfeksi Covid-19.
Gejala ini, dikatakan Hendija lebih cepat mereda dibandingkan dengan infeksi dari varian Delta.
Baca Juga: 4 Tips Bagi Lansia Supaya Dapat Melakukan dan Menikmati Seks yang Aman
Senada dengannya, Direktur di Institute for Autoimmune and Rheumatic Disease di Saint Joseph Health, dr Robert G Lahita menyebutkan, bahwa sakit tenggorokan, sesak napas, batuk, penyumbatan saluran pernapasan, demam, hingga sesak napas bisa menjadi gejala varian Omicron.
Hari ke 10 Berhenti Menginfeksi
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) orang yang terpapar Covid-19 melaporkan beberapa gejala ringan hingga sedang yang muncul dari dua sampai 14 hari setelah terinfeksi.
Dokter sekaligus pegiat media sosial dr Adam Prabata melalui unggahan akun media sosialnya @adamprabata menyebut, pasien Omicron sudah tidak lagi menular pada hari ke-10 setelah didiagnosis positif COVID-19.
"Studi awal dari Jepang menunjukkan Omicron kemungkinan besar sudah tidak menularkan sejak hari ke-10 sejak didiagnosis Covid-19 atau sejak bergejala," kata dr Adam Prabata dalam akun Twitter pribadinya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Senin (17/1/2022).
Dalam unggahan dr Adam, terdapat sebuah penelitian yang dilakukan National Institute of Infectious Diseases Jepang di Jepang pada 21 orang yang terkena varian Omicron. Hasilnya pun cukup menggembirakan.
"Penelitian terbaru di Jepang pada 21 orang yang kena varian Omicron menunjukkan bahwa varian ini sudah memiliki hasil kultur virus negatif (-) atau sudah sangat kecil kemungkinannya untuk menularkan pada hari ke-10 setelah didiagnosis COVID-19," tulisnya.
Masa penularan varian Omicron bisa lebih singkat pada orang yang tidak bergejala yaitu hingga hari ke-5 setelah hasil tes PCR positif pertama.
Ia juga mengatakan penelitian yang dilakukan di Jepang saat ini masih dalam tahap awal, dengan jumlah subjek yang sedikit yakni 21 orang.
Baca Juga: Daftar Zona Merah Omicron DKI Jakarta dan yang Sudah Bebas Covid-19 Nasional
"Sehingga masih perlu dibuktikan lebih lanjut konsistensinya, terutama dengan penelitian yang berskala lebih besar," sambung dia.(*)
Baca Juga: Waspadai Pusing dan Muntah yang Disebabkan Infeksi Ginjal, Ini Gejalanya